Opini
Arah Baru Desentralisasi Ekonomi Nasional
Jangan terjebak dalam prinsip “praktis”. Karena yang praktis belum tentu aman. Membawa 100 butir telur dalam satu katong adalah praktis.
Oleh: Dr Margiyono
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan
Jangan terjebak dalam prinsip “praktis”. Karena yang praktis belum tentu aman. Membawa 100 butir telur dalam satu katong adalah praktis.
Membawanya dalam beberapa kantong tidak praktis. Meskipun tidak praktis bisa meminimalisir resiko.
Begitulah analogi pendekatan pembangunan dengan pendekatan sentralistik. Jelas lebih praktis.
Semua dibungkus dalam perlakuan dan kebijakan yang seragam. Tak perlu repot-repot dalam melakukan komunikasi dan koordinasi.
Namun sisi negatifnya adalah bisa mematikan potensi kreatifitas.
Bukankah setiap daerah memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Menyamaratakannya dalam kebijakan, tentu tidak bijak. Belum lagi jika ada permasalahan efek, dominonya juga menjadi lebih luas.
Sehingga effeknya juga melebar. Tentu agak lebih sulit mengeliminir dampak negatifnya.
Pendekatan desentralisasi tidak hanya meningkatkan benefit. Lebih dari itu juga meminimalisir resiko.
Desentralisasi Fiskal yang mendalam membutuhkan dukungan desentralisasi moneter yang selaras dan serasi.
Inovasi kebijakan ini tidak hanya mempertahankan stabilisasi. Tetapi juga untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Polarisasi Sumber Pertumbuhan