PDIP

Di Depan Megawati, Jokowi Sebut Capres PDIP Berasal dari Kader Internal, Buka Kans Ganjar dan Puan?

Dua kader PDIP yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani disebut berpeluang maju di Pilpres 2024.

Editor: Amiruddin
Kolase TribunKaltara.com / Kompas.com/Riska Farasonalia
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. (Kolase TribunKaltara.com / Kompas.com/Riska Farasonalia) 

Menurut Jokowi, dalam menentukan sosok yang akan diusung untuk bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut memang harus penuh kehati-hatian.

"Ibu Megawati bersikap tenang tidak grasak grusuk seperti partai lainnya," ucap Jokowi.

Presiden Jokowi menilai Megawati memiliki jiwa keteguhan serta pendirian meskipun didesak-desak untuk segera mengumumkan calon presiden.

“Didesak-desak dari manapun tidak goyah meskipun namanya sudah di kantong bu Mega,” kata Jokowi.

Jokowi berujar agar seluruh pihak sabar menunggu tentu pada saatnya nanti akan diumumkan ke publik.

“Kita semuanya sabar saja menunggu yang akan nanti beliau sampaikan dengan perhitungan-perhitungan dan kalkulasi-kalkulasi yang telah dibuat ibu hajah,” pungkas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

 Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (Instagram @sekretariat.kabinet)

Baca juga: Megawati akan Berikan Surprise di HUT ke-50 PDIP, Nama Capres Tinggal Diumumkan, Puan tak Deg-degan

Sindiran Megawati

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyindir partai politik yang mendeklarasikan kader dari partai lain sebagai calon presiden Pemilu 2024.

Menurut Mega, hal itu menjadi kelucuan perpolitikan era sekarang yang dipertontonkan ke publik.

"Lucu ya orang berpolitik sekarang, jangan deh niruin.

Kok kayak gitu ya gimana maunya, emangnya nggak punya kader sendiri?" kata Megawati.

Putri Bung Karno ini menyebut perpolitikan saat ini kerap memperlihatkan aksi dompleng-mendompleng partai lain dengan cara mendukung kader partai lainnya sebagai capres mereka.

Megawati pun mengaku sempat bertanya ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto apakah aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pengusungan capres memang sudah berubah atau belum.

"Iya dompleng-dompleng ini aturannya gimana ya, aku tanya ke Hasto aturannya di KPU sudah lain? Katanya nggak bu masih sama," terang Megawati heran.

Sindiran Megawati pun berlanjut bagaimana kelompok organisasi ini membahas tujuan mereka mendirikan partai.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved