Tekan Produksi Sampah Plastik, Tahun 2023 DLH Malinau Uji Coba Model Pemilihan dan Daur Ulang

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Sampah organik dapat dimanfaatkan untuk didaur ulang mulai skala terkecil, rumah tangga. Seperti dijadikan pupuk atau kompos.

Upaya ini terbukti dapat menekan angka produksi sampah per hari.

Namun hal yang berbeda bagi sampah nonorganik, seperti kaca, plastik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Malinau, dr John Felix Rundupadang menerangkan DLH akan menggarap pengelolaan sampah plastik terpadu.

"Pada tahun ini kami berupaya mengelola sampah plastik menjadi butir plastik.

Memanfaatkan sarana yang kita miliki di TPA," ujarnya Minggu (26/2/2023).

Baca juga: Tahun 2023 DLH Malinau Layani Total 61 Ribu Pelanggan, Sebut Produksi Sampah Capai 35 Ton Perhari

Daur ulang butir plastik tersebut metodenya mulai dari hulu produksi sampah, proses pemilahan hingga pengelolaan di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Sempayang.

Dari hulu, tahun ini DLH mulai menjadwalkan uji coba pemilahan sampah organik dan nonorganik dengan mengadakan tong sampah khusus.

Tahapan sortir sampah tersebut menurutnya tahapan penting dan perlu sosialisasi panjang agar dapat diterapkan.

"Pengolahan atau daur ulang butir sampah ini akan mulai kita selenggarakan tahun ini.

Jika tidak ada halangan, hasil pengolahannya akan kami tampilkan pada saat Irau 2023 nanti," katanya.

Data Tahun 2023, DLH Malinau melayani total 61.450 pelanggan untuk layanan kebersihan dan sampah rumah tangga di seluruh Malinau.

Dari jumlah puluhan ribu, akumulasi total sampah yang dihasilkan per harinya di Malinau mencapai 30 hingga 35 ton.

Pemilahan sampah dan daur ulang menjadi upaya jangka panjang menekan angka produksi sampah di Malinau, Kalimantan Utara