Berita Malinau Terkini

Bekang, Warisan Rotan yang jadi Nyawa Transportasi di Wilayah Terluar Malinau Kaltara

Mengenal Bekang atau Kalong, warisan rotan yang jadi sarana bagi porter untuk mengangkut barang di wilayah terluar Malinau Kaltara.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Cornel Dimas Satrio
TribunKaltara.com/Mohamad Supri
NYAWA TRANSPORTASI PEDALAMAN - Masyarakat membantu mendistribusikan logistik Pilkada menggunakan Kalong atau Bekang di Sungai Tubu 2021 lalu. Kalong merupakan nyawa transportasi di wilayah pedalaman Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. (TribunKaltara.com/Mohamad Supri) 

Ringkasan Berita:

 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Dari generasi ke generasi, porter atau sebutan lain pramubarang masih diandalkan masyarakat untuk daerah terluar Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) yang minim akses moda transportasi.

Bagi sebagian wilayah Malinau, diantaranya Mentarang Hulu, Sungai Boh, Pujungan hingga wilayah Apau Kayan, jasa porter seringkali membantu.

Pramubarang atau buruh angkut biasanya digunakan untuk wilayah yang tidak bisa dijangkau moda transportasi selain berjalan kaki.

Camat Sungai Tubu, Jimmy Sakay mengatakan biasanya masyarakat di wilayahnya menjadikan pekerjaan ini sebagai kerja sambilan.

Berbekal Kalong atau Bekang, sejenis ransel tradisional yang digendong pada bagian belakang, porter biasanya menempuh perjalanan berjam-jam lamanya.

"Kurang lebih seperti porter. Di Sungai Tubu juga sering kita jumpai. Ada yang memang jasa, dan yang memang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat," ungkapnya.

Jimmy mengatakan, jasa angkut orang menggunakan Bekang biasanya digunakan masyarakat untuk mengangkut logistik berupa kebutuhan pokok.

Karena sebagian besar desa di sejumlah wilayah kecamatan hanya dihubungkan jalan setapak, kebiasaan ini masih hidup dan bertahan hingga kini.

301025 porter menggunakan Bekang atau Kalong di Malinau
NYAWA TRANSPORTASI PEDALAMAN - Masyarakat membantu mendistribusikan logistik Pilkada menggunakan Kalong atau Bekang di Sungai Tubu 2021 lalu. Kalong merupakan nyawa transportasi di wilayah pedalaman Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. (TribunKaltara.com/Mohamad Supri)

Baca juga: Irau Malinau 2025, Dayak Tenggalan Tampilkan Kalong Raksasa 4 Meter dari Rotan untuk Rekor MURI 

Puncaknya bisa dilihat pada saat suksesi kepemimpinan, Pemilu atau Pilkada.

Biasanya, logistik Pilkada memberdayakan jasa angkut.

"Kalong atau Bekang ini biasa mereka gunakan untuk mengangkut kebutuhan pokok. Fenomenanya bisa dilihat saat Pemilu. Karena peran mereka sangat penting untuk membantu pendistribusian logistik," ungkap Jimmy.

Kalong alat tradisional dari rotan masih biasa dijumpai di rumah-rumah warga.

Pada Irau Malinau ke 11, Bekang berhasil mencatat MURI lewat penampilan Dayak Tenggalan, menghadirkan Replika Kalong terbesar.

Tokoh Adat Dayak Tenggalan Malinau, Yonatan menyampaikan, hingga kini Bekang masih biasa ditemukan penggunaannya.

Bagi masyarakat Dayak Tenggalan, Kalong atau Bekang dulu digunakan untuk mengangkut hasil bumi, hasil panen, dan merupakan bagian dari kebiasaan masyarakat.

"Ada yang menyebutnya Kalong, Bekang. Ini alat tradisional yang memang digunakan untuk mengangkut barang. Sampai sekarang masih sering ditemukan juga walaupun sudah tidak sesering dulu," katanya.

(*)

Penulis: Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved