Berita Daerah Terkini
Update Kasus Santri Tewas Dianiaya Senior di Samarinda, Kuburan Dibongkar, Dokter Bawa Sampel Tubuh
Update kasus tewasnya AR (13), santri salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Samarinda yang diduga dianiaya Seniornya, polisi melakukan otopsi ulang.
Bukan Dendam
Terduga pelaku, AF tidak pernah menyangka akan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan juniornya sendiri di ponpes.
Kepada media, santri senior dari salah satu ponpes di Kecamatan Samarinda Utara itu mengaku tidak mengetahui pukulan yang dilayangkannya kepada AR akan menyebabkan kematian.

Ia menjelaskan awal kejadian tersebut. Ketika itu, dirinya menyimpan uang Rp 200 ribu di lemari bajunya.
Namun pada Sabtu (18/2/2023) lalu, dirinya tak lagi mendapati uang tersebut.
Ia pun mengklaim bahwa salah satu juniornya yakni AR (13) yang tidur di kamar lantai dua asrama ponpes itu pernah menjadi pelaku pencurian uang.
"Saya panggil ke kamar. Karena tidak mengaku saya pukul. Tidak tahu kalau akan meninggal. Saya benar-benar khilaf," ucapnya pelan di Polsek Sungai Pinang, Kamis (23/2/2023) lalu.
Baca juga: Polisi Beber Kronologi Kasus ABK Aniaya Juragan Kapal Klotok di Kukar Gunakan Sajam Hingga Tewas
Terkait pengakuan pelaku itu, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kapolsek Sungai Pinang AKP Noor Dhianto mengatakan, dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, tuduhan pelaku tidaklah terbukti.
"Jadi katanya korban pernah maling itu tidak terbukti. Hanya tuduhan saja," tegasnya.
Ia juga mengatakan dari hasil pendalaman tidak ditemukan adanya permasalahan pribadi atau dendam antara junior senior tersebut.
"Jadi motifnya memang hanya menduga korban melakukan pencurian," sambungnya.
Pihak Keluarga Menduga Ada Ketidakjujuran
Guntur Madong (52), ayah dari AR menuturkan, pihaknya baru mengetahui anaknya menjadi korban penganiayaan pada Senin (20/2/2023) lalu, atau setelah anaknya dimakamkan.
"Pihak pesantren tidak jujur sejak awal. Makanya sekarang makam anak saya harus dibongkar," kata Guntur Madong, Sabtu (25/2/2023).
Ia menjelaskan, pada hari kejadian anaknya telah berada di rumah sakit sejak pukul 18.00 WITA hingga pukul 21.00 WITA dan baru dibawa ke Muara Badak pada pukul 00.00 WITA.
Baca juga: 9 Santri Korban Predator Sesama Jenis Kini Ditangani DP3APPKB Tarakan, Ada yang Trauma Ketakutan
Update
santri
tewas
dianiaya
Pondok Pesantren
Samarinda
Kalimantan Timur
kuburan
otopsi
Polresta Samarinda
Isu Beras Plastik Menyebar, Warga Balikpapan Katim Marah dan Takut, Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia |
![]() |
---|
Nekat Bawa Sajam ke Markas Polisi di PPU Kaltim, Pria Asal Penajam dan Sebilah Badik Diamankan |
![]() |
---|
Diduga Sakit Hati, Cekcok Pria di Babulu PPU Kaltim Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Amankan Sajam |
![]() |
---|
Diterjang Hujan dan Longsor, Wali Kota Samarinda Soroti Stabilisasi Lereng, Tunda Uji Terowongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.