Berita Daerah Terkini

Kaltim Didampingi World Bank dan Tim FCPF, Juni Gubernur Isran Lelang Karbon di Mozambik Afrika

Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim ) berencana melelang karbon lagi pada Juni 2023 seperti yang telah diinformasikan World Bank atau Bank Dunia.

Editor: Sumarsono
Instagram @pemprov_kaltim
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor didampingi World Bank dan Tim FCPF, Juni mendatang akan mengikuti lelang karbon di Mozambik, Afrika. 

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA – Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim ) berencana melelang emisi karbon lagi pada Juni 2023 seperti yang telah diinformasikan World Bank atau Bank Dunia.

Gubernur Kaltim Isran Noor menyatakan, Kaltim sangat berkepentingan dengan agenda World Bank terkait perdagangan karbon yang akan berlangsung di Mozambik, Afrika.

Isran Noor menyebut, bisa lihat benchmark di Mozambik, apalagi, pascapenghitungan awal, emisi karbon Kaltim sebesar 30 juta ton, tersisa 8 juta ton gas buang yang bisa dilelang secara terbuka.

Telah diinformasikan tim World Bank saat workshop di Jakarta, dihadiri Sekprov Kaltim Sri Wahyuni bersama tim Forest Carbon Partnership Facility ( FCPF ), terungkap  Kaltim diberi kesempatan untuk melakukan lelang.

Catatannya, tetap dalam pendampingan tim FCPF dari Bank Dunia serta akan dilakukan verifikasi dan perhitungan ulang potensi emisi karbon Kaltim.

Baca juga: Hadiri Pertemuan Tahunan GCFTF di Meksiko, Isran Noor Beberkan Pengurangan Emisi Karbon di Kaltim

"Skenarionya selain melalui World Bank, kita bisa melakukan lelang secara mandiri," ujar Isran Noor.

Sri Wahyuni juga mengatakan hal sama. Workshop tim World Bank dan FCPF paling tidak memberikan pemahaman tentang peluang perdagangan karbon berikutnya.

"Pertama, tetap skemanya perdagangan karbon melalui World Bank, kesepakatan harganya ditetapkan oleh World Bank," ujar Sri Wahyuni.

Jika ternyata tidak ada kesepakatan dengan World Bank, maka Kaltim bisa melakukan lelang terbuka untuk sisa karbon.

"Untuk lelang ini kan hal yang baru bagi kita. Ada platform lelangnya, ada pembelinya, ada mekanismenya. Ini juga harus kita telaah," jelasnya.

Baca juga: Gubernur Kaltim Isran Noor ke Meksiko Bahas Emisi Karbon, Kaltim Bakal Dapat Dana Rp 189 Miliar

Ditambahkan Sri Wahyuni, Kaltim mampu menjual sisa karbon sekitar 8 juta ton dengan harga lebih baik.

"Kemarin kita hanya dihitung 5 USD per ton. Semoga info di Mozambik nanti bisa lebih baik," ujarnya.

Sebelumnya, diberitakan perdagangan karbon (carbon trading) direncanakan Gubernur Kaltim Isran Noor pascakelebihan emisi karbon yang dimiliki Kaltim.

Pemprov Kaltim bersama lembaga terkait juga bersiap guna melakukan verifikasi atau penghitungan ulang.

"Informasi World Bank bahwa mereka siap memfasilitasi kelebihan gas buang (emisi karbon) kita," sebutnya.

Isran Noor menyambut komitmen Bank Dunia guna menjual emisi karbon Kaltim selepas realisasi kompensasi hingga 2025.

Baca juga: Masalah Status Kawasan, Perdagangan Karbon Dinilai Sebagai Solusi Ekonomi Bagi Masyarakat Malinau

Potensi emisi karbon yang dimiliki Kaltim, hingga penghitungan akhir oleh tim World Bank melalui tim Program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund ( FCPF-CF ) terhitung sebesar 30 juta ton emisi karbon.

Negara-negara donor hanya mampu memberi insentif sekitar 22 juta ton emisi karbon senilai 110 juta US Dollar.

"Berarti kita masih memiliki kelebihan atau sisa 8 juta ton, ini akan kita lelang secara mandiri, tetapi World Bank tetap menawarkan memfasilitasinya," tukas Isran Noor.

Kelebihan emisi karbon di Kaltim juga diyakini Isran Noor bisa dibeli oleh pihak swasta dari negara luar dengan harga yang lebih baik.

"Kalau Bank Dunia, gas buang kita dihargai 5 US Dollar. Tapi kalau kita lelang mandiri bisa saja lebih dari itu harganya per ton," ujarnya.

Namun Kaltim tetap akan tetap mengikuti mekanisme lelang atau pun tata aturan global terkait perdagangan karbon.

"Ada perusahaan yang berminat, tapi kita belum berkomunikasi intensif dengan mereka. Tapi kita perlu verifikasi ulang untuk lelang nanti," tandasnya. (*)

Penulis: TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved