Berita Daerah Terkini
Penuhi Kebutuhan Air di IKN, Tindakan Darurat Disiapkan Jelang Pengisian Air Bendungan Sepaku Semoi
Tidak lama lagi, bendungan Sepaku Semoi akan segera dilakukan pengisian. Hal itu karena proses pengerjaannya yang hampir mencapai 100 persen.
TRIBUNKALTARA.COM, PENAJAM - Tidak lama lagi, Bendungan Sepaku Semoi akan segera dilakukan pengisian. Hal itu karena proses pengerjaannya yang hampir mencapai 100 persen.
Jelang pengisian, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan mulai melakukan sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD).
Hal itu dimaksudkan, agar jika pada saat pengisian terjadi kesalahan teknis misalnya jebol pada Bendungan yang dapat menyebabkan bencana, sudah dapat diantisipasi sejak awal.
Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Hamdam turut dilibatkan dalam sosialiasi ini. Mengingat setidaknya ada sebanyak empat desa dan kelurahan yang berada di area bendungan Sepaku Semoi.
Baca juga: Apindo Kaltim Minta Pengusaha Patuhi Permenaker Soal THR: Perusahaan di Proyek IKN Belum Terpantau

Empat desa/kelurahan tersebut yakni Tengin Baru, Wonosari, Argomulyo, dan Sukaraja.
"Itu akan berdampak ke empat desa dan kelurahan. Daerah-daerah yang berada di muaranya aliran sungai Sepaku itu," ungkap Hamdam pada Rabu (5/4/2023).
Dalam sosialisasi itu, masyarakat diberitahu mengenai titik evakuasi, jalur untuk evakuasi, hingga hal-hal yang harus diwaspadai oleh masyarakat.
Meski demikian kata Hamdam, hal ini hanya bentuk mitigasi, apabila memungkinan terjadi kesalahan pada bendungan tersebut.
"Sosialisasi kepada masyarkat kalau nanti bendungan akan difungsikan, namanya faktor keterbatasan manusia, misalnya terjadi tiba-tiba bendungan jebol masyarakat harus melakukan apa, masyarakat mana saja yang harus waspada," jelasnya.
Hamdam yakin, bendungan tersebut aman karena telah dibangun sedemikian rupa, dengan memperhatian faktor resikonya.
"Itu cuma prediksi saja itu bukan bendungan yang didesain ecek-ecek, itu pasti sudah memperhatikan keamanan," sambungnya.
Saat ini progres pembangunan bendungan sudah mencapai 88 persen. Sebelumnya direncanakan pengisian air baku pada bendungan akan dilakukan pada April hingga Mei 2023 ini.
Pemenuhan Air Baku di IKN Nusantara Melalui Bendungan Sepaku-Semoi
DALAM upaya memenuhi kebutuhan air baku di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara dan sekitarnya, pemerintah membangun Bendungan Sepaku-Semoi dan Intake Sepaku.
Dalam Peraturan Menteri PUPR nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan, disebutkan bendungan merupakan bangunan yang berupa urukan tanah, urukan batu, dan beton, yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang, atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk.
Sedangkan Intake merupakan suatu struktur yang dibangun pada sumber air, yaitu sungai, danau, atau waduk untuk mengarahkan air ke suatu kolam di dalamnya agar dapat diteruskan ke komponen lain dengan andal.
Pada Jumat, 17 Maret 2023 lalu, saya berkesempatan melihat dari dekat progres pembangunan bendungan dan intake tersebut bersama dengan sejumlah guru besar 'sumber daya air' yang diundang khusus oleh Dirjen Sumber Daya Air kementerian PUPR.
Kehadiran sejumlah Guru Besar dimaksudkan untuk memberi masukan terkait pengembangan potensi 'sumber daya air' di IKN Nusantara.
Baca juga: Hanya untuk Proyek IKN? Harapan Warga Sepaku Kebagian Pasokan Air Baku dari Bendungan Sepaku Semoi
Ada yang menarik dari pembangunan bendungan ini yakni rencana penanaman minimal 5.000 pohon di kawasan bendungan yang dimaksudkan untuk tetap menjaga lingkungan di IKN Nusantara.
Bendungan Sepaku-Semoi dikerjakan oleh PT Brantas Apipraya- PT Sacna dan PT BRP (KSO) dengan skema kontrak tahun hingga 2023 dengan biaya senilai Rp556 Miliar.
Bendungan Sepaku-Semoi ini diproyeksikan untuk menyuplai air baku sebesar 2500 liter per detik dimana 2000 liter per detik untuk IKN Nusantara dan 500 liter per detik untuk Balikpapan.
Bendungan tersebut merupakan bendungan tipe urugan tanah homogen dengan kapasitas tampung 10,6 juta m3 dan luas genangan 280 hektare.
Selain untuk penyedia air baku Bendungan Sepaku-Semoi dirancang untuk mereduksi banjir sebesar 55,26 sumber air irigasi untuk meningkatkan sektor pertanian serta potensi sebagai tujuan wisata baru.
Kepala Balai wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Harya Muldianto mengungkapkan, progres pembangunan bendungan tersebut saat ini mencapai 86,56 persen dan ditargetkan dapat mulai di isi air (impounding) pada bukan Juni 2023.
Selain Bendungan Sepaku-Semoi, saat ini Kementerian PUPR sedang menyelesaikan Intake Sunga Sepaku yang berkapasitas 3000 liter/detik.
Intake Sungai Sepaku dibangun dengan konsep Bendung Gerak (Obermeyer) dan memiliki lebar bendung 117,2 meter dan tinggi bendung 2,3 meter.
Intake Sungai Sepaku dibangun mulai Oktober 2021 sampai dengan April 2023.
Pekerjaan Intake Sepaku meliputi tubuh bendung (main dam), dinding bendung, feeder canal, kantong lumpur, dinding hilir dan hulu, pekerjaan apron, kolam Olak, serta pekerjaan Building Information Modeling (IBM).
Menurut Harya, progres fisik pembangunan intake Sepaku hingga 17 Maret 2023 mencapai 92,32 persen.
Pembangunan Intake atau pengambil air memanfaatkan Sungai Sepaku dengan biaya kurang lebih Rp344 miliar.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono, Bendungan Sepaku-Semoi dan Intake Sepaku diproyeksikan untuk dapat memenuhi kebutuhan air warga IKN Nusantara hingga tahun 2030.
Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara Ditarget 15 Tahun, Jokowi Apresiasi Dukungan Masyarakat Melayu-Banjar
Ke depan akan di tambah dengan Bendungan Batu Lepek dan Bendungan Selamayu, sementara untuk pengendalian banjir IKN Nusantara, jaringan drainasenya sedang didesain untuk dikerjakan.
Bendungan Batu Lepek diperkirakan memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 5.000 liter/detik dan telah dilaksanakan studi kelayakan pada tahun 2020.
Sementara untuk Bendungan Selamayu telah dilakukan studi kelayakan di tahun 2021 dengan potensi air baku sebesar 3.950 liter/detik.
Untuk menambah kebutuhan air baku dan untuk tujuan lainnya, di Ibu Kota Nusantara dibangun juga sejumlah embung.
Embung merupakan bangunan yang berfungsi untuk menampung kelebihan air yang terjadi pada musim hujan dan dijadikan persediaan di musim kering/kemarau.
Menurut rencana, di IKN Nusantara akan dibangun puluhan embung.
Dilansir dari Kompas.com, Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono menyatakan, di IKN akan dibangun 19 embung yang berfungsi untuk menampung limpasan air akibat pembukaan lahan untuk pembangunan infrastruktur.
Salah satu embung yang sudah rampung/hampir rampung adalah Embung Mentawir.
"Embung Mentawir dibangun untuk digunakan sebagai penyedia air baku yang akan memanfaatkan Sungai Mandahan yang berlokasi di samping fasilitas persemaian, dan memiliki kurang lebih 5 m x 0,3 m dengan debit 225 liter/detik," kata Harya, Kepala BWS Kalimantan IV Samarinda.
Embung tersebut menurut Harya, dibangun dengan luas 40.000 M2 dengan dalam 4 meter sehingga volume tampungan Embung sebesar 160.000 M3 dengan kapasitas pengambilan 40 liter/detik.
Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku yang dibangun merupakan langkah pemenuhan air baku dengan memanfaatkan potensi air permukaan yang ada di IKN Nusantara.
Baca juga: Tawarkan Proyek IKN Nusantara ke Investor Singapura, Jokowi Justru Mendapat Saran Ini dari PM Lee
Hal ini karena di IKN Nusantara potensi air tanah sangat kurang.
Menurut salah satu guru besar 'sumber daya air' yang hadir dalam kunjungan di IKN Nusantara pada 17 Maret 2023, hendaknya jangan ada ungkapan bahwa sumber air tanah kurang di IKN Nusantara.
Mulailah membuat peta air tanah di IKN Nusantara, dan tentunya dengan tetap memanfaatkan potensi air permukaan di Ibu Kota Nusantara tersebut.
Hal itu diamini oleh PLT Dirjen Sumber Daya Air PUPR.
Terkait embung yang akan dibangun di IKN Nusantara, menurut Jarot, ada pertimbangan yang disampaikan oleh tim dari kementerian kesehatan bahwa dalam membuat embung mesti mempertimbangkan antisipasi terkait berkembangnya malaria yang merupakan endemi di IKN.
Untuk itu, menurut kawan dari guru besar sumber daya air Unhas, ada baiknya dipikirkan adanya predator pemakan jentik untuk mengantisipasi berkembangnya sumber potensi malaria di IKN akibat adanya embung, atau menyiapkan langkah antisipatif timbul dan berkembangnya penyakit tersebut.
Mencermati pembangunan Bendungan-Sepaku Semoi, Intake Sepaku dan sejumlah embung yang dibangun pemerintah, kita patut mengapresiasi Kementerian PUPR dan pekerja yang telah secara sungguh-sungguh mengerjakan pembangunan infrastruktur tersebut.
Kita berharap pembangunan tersebut bersih dari praktek kolusi, korupsi dan nepotisme.
Kita berharap pembangunan tersebut melibatkan sejumlah pekerja lokal dan SDM dalam negeri.
Begitu juga teknologi dan peralatannya, jika masih diperoleh produk dalam negeri yang masih mumpuni, mesti diupayakan untuk digunakan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perlunya pemanfaatan air hujan secara optimal oleh rumah dan perkantoran yang ada di IKN Nusantara.
Alasannya, IKN Nusantara dan Kaltim merupakan wilayah yang surplus dengan air hujan.
Selain itu ada baiknya ke depan yang disiapkan bukan air baku atau air bersih saja, tapi jika perlu air siap minum.
Air baku Ibu Kota Nusantara yang diolah untuk siap minum merupakan harapan dari Menteri PUPR.
Kami secara bersama-sama sempat mendiskusikannya pada pertengahan tahun 2021 di saat kami masih menjabat sebagai Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kaltim dan Kalimantan.
Beberapa dari lalu sejumlah guru besar pun berharap demikian.
(*)
Bendungan Sepaku
Balai Wilayah Sungai
Rencana Tindak Darurat
Bendungan
Penajam Paser Utara
Semoi
IKN
Ibu Kota Negara (IKN)
Isu Beras Plastik Menyebar, Warga Balikpapan Katim Marah dan Takut, Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia |
![]() |
---|
Nekat Bawa Sajam ke Markas Polisi di PPU Kaltim, Pria Asal Penajam dan Sebilah Badik Diamankan |
![]() |
---|
Diduga Sakit Hati, Cekcok Pria di Babulu PPU Kaltim Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Amankan Sajam |
![]() |
---|
Diterjang Hujan dan Longsor, Wali Kota Samarinda Soroti Stabilisasi Lereng, Tunda Uji Terowongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.