Pengendalian Inflasi Musiman Dampak Ganda

SEDANG ramai-ramainya orang belanja, mendadak  menjadi lebih konsumtif. Jumlah belanja meningkat. Jenisnya juga beragam.

Editor: Sumarsono
HO
Dr. Margiyono, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan. 

Pola inflasi Kalimantan yang selalu berada diatas tidak bisa dipisahkan dengan ketergantungan Pulau ini, dengan barang kebutuhan daridaerah lain.

Terutama dari Jawa dan Sulawesi Selatan. Artinya harga barang di Kalimantan bukan hanya menunjukan biaya produksi riil.

Namun juga dipengaruhi oleh perubahan biaya transportasi.

Dampak Ganda Biaya Transportasi

Kenaikan harga pada saat mejelang lebaran memang lebih dipengaruhi oleh peningkatan  permintaan. Hal itu lebih relevan untuk daerah sentra produksi.

Berbeda dengan daerah konsumen. Daerah itu  mengalami pukulan ganda. Satu pihak kenaikan permintaan. Pihak lainnya adalah kenaikan biaya angkut.

Bukankah akibat banyaknya order para aktor transportasipun, ikut-ikutan jual mahal. Alias menaikan tarif.

Baca juga: Bawa Hasil Rakornas Kepala Daerah, Pemkab Malinau Diminta Rumuskan Upaya Penanganan Inflasi

Kalimantan dalam konteks struktur ekonomi dapat kita kategorikan sebagai daerah konsumen.

Karena,  Kalimantan lebih banyak di dominasi oleh pertambangan, kehutanan dan perkebunan. Karena itu inflasi di Kalimantan ditarik oleh permintaan dan biaya transportasi. 

Apalagi pada saat menjelang lebaran. Dimana mobilitas orang dan barang meningkat. Maka, operator yang sudah ngos-ngosan sepanjang tahun ingin menikmati surplus.

Dalam kondisi seperti itu, biasanya Regulator merespon dengan menerapkan tuslah (toeslag). Namun tahun ini nampaknya tidak ada tuslah.

Oleh karena alasan kenaikan pada saat ini lebih dipengaruhi oleh permintaan, Regulator (Kementerian Perhubungan)  hanya mengijinkan penerapan batas atas. 

Meskipun begitu, akibat kenaikan pemintaan jasa transport, medorong tarif meningkat. Sehingga terjadi kenaikan biaya transportasi dibanding periode sebelumnya. 

Sebagai contoh Kalsel pada Maret tahun ini atau sebulan menjelang lebaran Inflasinya tertinggi. Jauh diatas Inflasi Nasional dan provinsi lain di Kalimantan.

 Tingginya Inflasi di Kalsel lebih dipengaruhi oleh tingginya biaya transport. Kontribusinya mencapai 0,54 persen. Kemudian yang kedua adalah Mamin dan tembakau sebesar 0,13 persen.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved