Opini

Ormas Picu Lampaui Target Pertumbuhan Ekonomi

Semuanya berlalu, tanpa dihiraukan. Publikasi demi publikasi menjadi rutinitas. Padahal sejatinya terdapat pesan, apa respon kita terhadap data.

Editor: Sumarsono
HO
DR Margiyono, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan 

Oleh: Dr Margiyono, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan

TRIBUNKALTARA.COM - Semuanya berlalu, tanpa dihiraukan. Publikasi demi publikasi sekadar menjadi rutinitas. Padahal sejatinya terdapat pesan, apa respon kita terhadap data yang disajikan.

Beberapa hari ini kita membaca BRS ( berita resmi statistik dari BPS ). Salah satu rilisnya adalah informasi tentang pertumbuhan ekonomi.

Terdapat hal yang menggelitik saya saat membacanya. Pertama pertumbuhan Kaltara menyalip nasional. Kemudian  sumber pertumbuhan ekonomi tidak lazim.

Berita statistik itu menjelaskan sumber pertumbuhan Kaltara adalah konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga).

Keberadaan lembaga-lembaga ini secara eksisting ada. Namun  kemunculnya juga jarang-jarang. Bahkan  lebih banyak hilangnya. Timbul-tenggelam.

 Mungkin ini sudah  musimnya mereka mulai muncul lagi. Meskipun ada yang berseloroh, ntar juga hilang lagi. 

Baca juga: Berkontribusi Besar Terhadap Ekonomi Malinau, Perempuan Motor Penggerak Perekonomian Daerah

Tulisan ini mencoba mengulas secara singkat  fenomena peran Ormas dalam ekonomi dan potensi pertumbuhan hingga akhir tahun 2023.

Sumber Pertumbuhan

Masih hangat, baru beberapa saat, BPS  publikasikan data pertumbuhan dan ekonomi, secara nasional. Pada kuartal pertama tahun ini (Triwulan I-2023) ekonomi tumbuh 5,03 persen year-on-year (yoy). 

Pertumbuhan itu secara spasial di pengaruhi oleh pertumbuhan di beberapa daerah di Indonesia. Misalnya, Sulawesi mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu mencapa  7 persen.

Disusul berikutnya oleh Kalimantan. Pada periode yang sama rata-rata pertumbuhan Pulau  Kalimantan adalah 5,79 persen.

Selain kedua pulau itu pertumbuhannya dibawah nasional. Misalnya Maluku dan Papua pada periode ini  (Triwulan I-2023) hanya tumbuh 1,95 persen.

Sementara Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara tumbuh dibawah 5 persen. Namun masih diatas 4 persen.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved