Berita Tarakan Terkini

25 Orang Warga Binaan Lapas Tarakan Ikut VCT, Antisipasi Penularan HIV dan Penyakit Menular Lainnya

Lapas Tarakan kerjasama dengan Puskesmas Karang Rejo Tarakan melakukan VCT kepada 25 orang warga binaan Lapas Tarakan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ DOKUMENTASI-HENDRA MAHA SAPUTRA
Antusias warga binaan Lapas Kelas IIA Tarakan mendapat kesempatan mengikuti Voluntary Conseling Test (VCT), Jumat (19/5/2023). Kegiatan ini dilaksanakan di aula besukan Lapas Kelas IIA Tarakan bekerja sama dengan Puskesmas Karang Rejo. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Puluhan warga binaan Lapas Tarakan mengikuti Voluntary Conseling Test atau VCT, Jumat (19/5/2023). Kegiatan ini dilaksanakan di aula besukan Lapas Tarakan bekerja sama dengan Puskesmas Karang Rejo, Tarakan Kalimantan Utara.

Dikatakan Kepala Lapas Tarakan, Mohammad Ridwantoro, hari ini sebanyak 25 orang warga binaan tepatnya yang  mengikuti kegiatan VCT ini.

“Kegiatan ini dinamakan Warna Bersari atau warga binaan bersama sehat tanpa diskriminasi di Lapas Tarakan. Tujuannya untuk mendeteksi ada tidaknya warga binaan yang terjangkit penyakit menular dan tidak menular seperti HIV, TB paru, kemudian penyakit lainnya seperti diabetes termasuk tekanan darah tinggi,” papar Mohammad Ridwantoro.

Baca juga: Peringati Hari HIV/AIDS, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang Berikan Penghargaan Kepada Pendamping ODHA

Kegiatan VCT ini sekaligus upaya mencegah terjadinya penularan HIV di Lapas serta memberi pengetahuan tentang manfaat diselenggarakannya VCT tersebut.

“Sebelum dilakukan tes VCT, warga binaan Lapas Tarakan terlebih dahulu diberikan konseling dan edukasi terkait HIV, TBC, dan diabetes sehingga mereka dapat memahami tujuan diadakannya VCT tersebut kemudian dilanjutkan dengan pendaftaran sekaligus pengambilan data WBP, kemudian barulah dilakukan pengambilan sampel darah WBP dan pengambilan sample dahak,” papar Mohammad Ridwantoro.

Lebih lanjut dijelaskan Ridwantoro, pemeriksaan VCT ini terlaksana atas sinergitas dan kerja sama Lapas Tarakan dengan Puskesmas Karang Rejo.

Baca juga: Peringati Hari AIDS Sedunia, Wali Kota Tarakan Hadiri Launching Layanan PDP & VCT bagi ODHA di RSUKT

“Hal ini juga merupakan implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan mengamanatkan perbaikan secara mendasar dalam pelaksanaan fungsi Pemasyarakatan yang meliputi pelayanan, pembinaan, pembimbingan kemasyarakatan, perawatan, pengamanan, dan pengamatan dengan menjunjung tinggi penghormatan, pelindungan, dan pemenuhan hak asasi manusia,” tegas Ridwantoro.

Kalapas juga menyebutkan bahwa kegiatan ini sebagai pemenuhan hak warga binaan dalam memperoleh layanan kesehatan.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelola program HIV /IMS Puskesmas Karang Rejo Retno turut menyampaikan bahwa, VCT sangat penting dilakukan d Lapas karena merupakan kelompok rentan terjadinya penularan HIV/AIDS termasuk TBC.

Antusias warga binaan Lapas  Tarakan mendapat kesempatan mengikuti Voluntary Conseling Test (VCT), Jumat (19/5/2023). Kegiatan ini dilaksanakan di aula besukan Lapas Tarakan bekerja sama dengan Puskesmas Karang Rejo.
Antusias warga binaan Lapas Tarakan mendapat kesempatan mengikuti Voluntary Conseling Test (VCT), Jumat (19/5/2023). Kegiatan ini dilaksanakan di aula besukan Lapas Tarakan bekerja sama dengan Puskesmas Karang Rejo. (TRIBUNKALTARA.COM/ DOKUMENTASI/HENDRA MAHA SAPUTRA)

"Khawatir terjadi interaksi penyimpangan seksual di dalam Lapas yang dapat menyebabkan penularan HIV, sehingga dilakukannya VCT sebagai upaya untuk mendeteksi warga binaan ada tidaknya yang positif HIV," jelas Retno.

Tes ini dilakukan secara bertahap lanjutnya. Untuk hari ini baru 25 warga binaan yang mengikuti di awal.
“Nanti akan dijadwalkan kembali tes VCT bagi warga binaan lainnya," jelasnya.

Baca juga: 13 Orang Reaktif Usai Skrining HIV, Dinkes Nunukan Langsung Lakukan Ini: Program Reguler Tiap Tahun

Kasi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik Lapas Tarakan, Hendra Maha Saputra turut menyampaikan terima kasih kepada pihak terkait dari puskesmas termasuk Dinkes Tarakan.

“Khususnya Puskesmas Karang Rejo yang telah bekerja sama dalam kegiatan Warna Bersari di Lapas. Kegiatan ini adalah bentuk deteksi dini menanggulangi terjadinya penyakit menular dan tidak menular terlebih dengan kondisi Lapas yang over kapasitas, lebih rentan terhadap penularannya,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved