Berita Nasional Terkini

Rp 8 Triliun Anggaran Proyek BTS Lenyap, Mahfud Persilakan Kejagung Usut Pihak Terkait Johnny Plate

Proyek dengan anggaran mencapai Rp 28  triliunan tersebut berujung kasus dugaan korupsi yang menyeret mantan Menkominfo, Johnny G Plate.

Editor: Sumarsono
Warta Kota/YULIANTO
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD. (Warta Kota/YULIANTO) 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA – Pelaksana Tugas Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo ) Mahfud MD membeberkan sejumlah kejanggalan proyek pembangunan tower base transceiver station (BTS).

Proyek dengan anggaran mencapai Rp 28  triliunan tersebut berujung kasus dugaan korupsi yang menyeret mantan Menkominfo, Johnny G Plate.

Menurut Mahfud MD yang juga menjabat Menko Polhukam ini, dalam proyek yang berlangsung sejak 2020 sudah ada Rp 10 triliun anggaran dicairkan dari rencana total anggaran Rp 28 triliun.

Namun dari Rp 10 triliun yang sudah cair itu, ternyata uang yang terpakai baru sekitar Rp2 triliun.

Dengan demikan ada aliran uang Rp8 triliun yang lenyap dalam proyek tersebut.

Mahfud MD menyebut proyek tersebut tak berjalan sesuai target yang ditentukan, baik dari segi jumlah maupun kualitas menara BTS yang akan dibangun, tak sesuai dengan spesifikasi yang dijanjikan.

Baca juga: Proyek BTS di Perbatasan Kaltara Terhenti, Deddy Sitorus: Mimpi Kita Sirna, Begini Alasannya

”Saya melaporkan berdasarkan hasil dokumen dan analisis yang diperoleh, jadi ini adalah proyek BTS yang sudah direncanakan sudah lama,” kata Mahfud MD usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/5).

Proyek tersebut lanjut Mahfud MD sebenarnya sudah berlangsung sejak 2016 dan berjalan baik hingga 2019.

Proyek itu baru bermasalah pada 2020 ketika pelaksana proyek meminta pencairan anggaran lebih awal. Mereka meminta Rp10 triliun agar dicairkan lebih cepat.

Pasca Menkominfo Johnny G Plate yang juga Sekjen Partai Nasdem, terungkap kabar terbaru soal Koalisi Perubahan.
Pasca Menkominfo Johnny G Plate yang juga Sekjen Partai Nasdem, terungkap kabar terbaru soal Koalisi Perubahan. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

”Muncul masalah sejak anggaran tahun 2020, yaitu ketika proyek senilai 28 sekian triliun itu dicairkan dulu sebesar 10 koma sekian triliun pada 2020-2021," ungkapnya.

Masalah itu diketahui setelah dalam laporan pertanggungjawaban, tower BTS tersebut ternyata tidak ada yang berdiri.

”Pada Desember 2021 ketika laporan harus disampaikan dan penggunaan dana itu harus dipertanggungjawabkan, ternyata barangnya enggak ada, BTS-nya itu tower-towernya itu tidak ada,” kata Mahfud MD.

Baca juga: Target 167 Titik, Diskominfo Nunukan Sebut BTS 4G Baru Terbangun di 29 Lokasi: Jaringan Masih Lelet

Pelaksana proyek ketika itu berkilah pekerjaan mereka terkendala pandemi Covid-19. Lalu mereka meminta perpanjangan pembangunan BTS hingga Maret 2022, meski hal itu menyalahi aturan.

”Padahal uangnya sudah keluar tahun 2020-2021, minta perpanjangan sampai Maret. Seharusnya itu tidak boleh secara hukum, tapi diberi perpanjangan sampai 21 Maret," tuturnya.

Nyatanya hingga Maret 2022, dari 4.200 tower yang ditargetkan itu, pelaksana proyek melaporkan baru 1.100 tower yang terealisasi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved