Berita Kaltara Terkini

Hadapi Pemilu 2024, Polda Kaltara Mulai Petakan Wilayah Rawan Konflik, Daniel: Semua Kita Antisipasi

tahapan Pemilu 2024 telah dimulai KPU, oleh karena itu Polda Kaltara pun melakukan pemetaam terhadap daerah yang rawan konflik.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI
Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Tahapan Pemilu 2024 telah berjalan. Saat ini penyelenggara Pemilu 2024 yakni KPU tengah melakukan verifikasi administrasi bakal calon anggota legislatif (bacaleg).

Baik di tingkat DPRD kabupaten, kota, provinsi maupun Bacaleg DPR RI dan DPD RI.

Menghadapi tahun politik, Polda Kaltara akan terus memastikan kenyamanan dan keamanan serta kondusivitas daerah.

Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya mengatakan pihaknya telah memulai melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah yang dianggap rawan jelang menghadapi Pemilu 2024.

Baca juga: Kapolres Tana Tidung Sebut Anggaran Pengamanan Pemilu 2024 Masih Digodok di Polda Kaltara

"Antisipasi dini kita lakukan agar potensi gangguan kita eliminir sehingga tidak menjadi gangguan nyata," kata Irjen Pol Daniel Adityajaya, Jumat (9/6/2023).

"Kemudian untuk pemetaan daerah rawan itu sudah mulai kita lakukan," ungkap Daniel Adityajaya.

Baca juga: Bawaslu Kaltara Apresiasi Simulasi Pengamanan Pemilu, Suryani: Kita Tidak Ingin Ada Keributan

Lulusan Akpol 1991 itu mengatakan tiap daerah memiliki karakteristik kerawanan yang khas.

Menurutnya kerawanan dan permasalahan di Tarakan tidak sama dengan di Malinau atau Tana Tidung begitu pula sebaliknya.

Massa yang mengamuk saat berhadapan dengan personel kepolisian dalam simulasi Pengamanan Pemilu Serentak 2024, yang digelar Polda Kaltara di Lapangan Agathis Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara,beberapa waktu lalu.
Massa yang mengamuk saat berhadapan dengan personel kepolisian dalam simulasi Pengamanan Pemilu Serentak 2024, yang digelar Polda Kaltara di Lapangan Agathis Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara,beberapa waktu lalu. (TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI)

Karena itu ia mengatakan diperlukan pendekatan penanganan yang disesuaikan dengan hasil pemetaan tersebut.

"Kalau daerahnya semua dianggap rawan, tetapi tentu antardaerah memiliki karakteristik sendiri dan itu semua kita antisipasi," ujarnya.

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved