Berita Daerah Terkini

Berada di Sekitaran IKN Nusantara, Kafe Milik Tersangka TPPO di Pantai Nipah-Nipah PPU Ditutup Warga

Pasca ditetapkan sebagai tersangka TPPO, salah satu kafe tersangka SA yang berada di Pantai Nipah-nipah PPU, hari ini sudah ditutup permanen.

|
TRIBUNKALTARA.COM / HO WARGA
Aksi warga saat melakukan penutupan ke sebuah cafe milik tersangka Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang ada di pantai Nipah-nipah PPU. Polisi endus munculnya praktik prostitusi di sekitar wilayah IKN Nusantara. 

Asal pekerjanya beragam, bukan hanya dari Balikpapan.

Kata MS, berasal dari campuran daerah.

Sejauh ini ada 15 perempuan yang bekerja di tempatnya.

Namun bukan hanya dipekerjakan sebagai penghibur, namun MS juga menawarkan pekerja perempuannya menjadi pekerja seks komersial ( PSK ).

"Awalnya coba-coba, karena disini kan bakal ada Ibu Kota. Ternyata banyak yang mau, akhirnya lanjut. Yah, mungkin sudah 6 bulan ini sih jadi mami," tutur MS.

Lebih lanjut perihal modus, MS menawarkan jasa PSK kepada kenalannya melalui jejaring WhatsApp dengan tarif sekitar Rp 2 juta.

Setelah ada kesepakatan, pelanggan akan membayarnya dengan metode transfer.

"Sejauh ini nawarinnya acak aja. Nggak ada yang jadi pelanggan tetap sejauh ini," ungkap MS.

MS menilai, terhitung 6 bulan menjajakan perempuan untuk melayani birahi para pria hidung belang, prospek di Balikpapan dalam hal prostitusi ini terbilang menggiurkan.

Dia menganggap bahwa 'pasaran' di Balikpapan lebih ramai sekalipun dibandingkan dengan Jakarta.

"Tapi kalau saya nggak ambil untung dari menawarkan itu. Saya menawarkan, dia (pelanggan) datang, kan pasti pesan minum. Saya ambil untung dari jual minum aja," ungkap MS.

"Kalau untung (bisnis prostitusi) itu kan urusan pribadi anak-anak aja sama yang pesan. Tapi kalau ramai yang datang, ramai juga yang pesan minum," imbuhnya.

Namun begitu, dia memastikan bahwa belasan perempuan yang dia pekerjakan itu berusia dewasa.

Baca juga: Antisipasi Prostitusi Remaja, Satpol PP Nunukan Masifkan Patroli Malam, Belasan Pelajar Terjaring

Karena untuk menjadi pekerjanya, MS mewajibkan memiliki identitas.

Menyoal bisnis prostitusinya yang harus gulung tikar, MS tak banyak bicara.

Dirinya pun mengaku pasrah akibat ancaman pidana penjara yang menjeratnya.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved