Berita Daerah Terkini

Miris! Terungkap di Jakarta Puluhan Perempuan Lakukan Aborsi,  Tarifnya Rp2,5 Juta hingga Rp8 Juta

Miris! Terungkap di Jakarta puluhan perempuan melakukan aborsi (menggugurkan janin di dalam kandungannya) dengan tarif Rp2,5 juta hingga Rp8 jutaan.

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Ilustrasi - Pengungkapan praktik aborsi illegal di Mako Polres Tarakan, beberapa waktu lalu. DOK/TRIBUNKALTARA.COM 

Dalam hal ini, polisi berhasil mengamankan tujuh orang yang tiga diantaranya yakni SN, NA, dan SM yang merupakan pelaku aborsi dengan perannya masing-masing.

"Di dalam pada saat kami geledah, atau penindakan hukum, juga ditemukan 4 orang pasien ya inisial J, AS, RV dan IT.

Dimana 3 orang baru saja selesai melaksanakan tindakan sedang beristirahat karena masih pendarahan dan 1 orang sedang baru mau akan dilakukan," ujarnya.

Komarudin melanjutkan, untuk pelaku SN berperan sebagai eksekutor jika ada pasien yang datang. 

Dalam menjalankan aksinya, SN dibantu oleh pelaku NA yang berperan mencari para pasien untuk dilakukan aborsi.

"SN wanita selaku eksekutor dan SN ini bukan berlatar belakang medis, dia hanya dilihat dari KTP hanya IRT (Ibu Rumah Tangga)," tuturnya.

Sementara satu orang lainnya berinisial SM yang berperan menjemput para pasien dengan diberi imbalan sebesar Rp 500 ribu untuk sekali antar.

"Jadi ini sistemnya, sistem antar jemput sangat rapih sekali makanya pak RT dan warga sangat terkecoh dari aktivitas yang di dalam," jelasnya

Komarudin menyebut pelaku yang merupakan eksekutor berinisial SN dan asistennya, AN itu melakukan praktik aborsi dengan cara divakum.

Baca juga: Tersiar Kabar Kerongkongan Lesti Luka dan Tak Mau Makan, Polres Metro Jaksel Belum Dapat Hasil Visum

"Janin-janin yang setelah dilakukan tindakan, atau disedot oleh para pelaku dibuang ke dalam kloset," tuturnya.

Dari pemeriksaan sementara, Komarudin mengatakan jika pasien yang datang ke rumah tersebut lebih dari satu orang.

"Jadi satu hari itu di dalam mobil bisa 3-4 orang, jadi dia keliling jemput anter kesini nanti pulangnya diantar lagi," jelasnya.

Saat ini, lanjut Komarudin, pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara intensif dan mengembangkan kasus tersebut.(Tribun Network/abd/wly)

Baca artikel dan berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved