Pelaku TPPO Ditangkap

Kapolres Nunukan Tetap Komitmen Penegakkan Hukum TPPO Berlanjut: Perintah dari Bapak Kapolri

Sebagai Kapolres Nunukan yang berhasil meraih peringkat 1 penanganan TPPO di perbatasan, Taufik Nurmandia berkomiten terus tindaklanjuti.

|
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
HO/ Federiko Humas Polres Nunukan
Kapolres Nunukan, AKBP Taufik Nurmandia seusai menerima penghargaan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, di Balai Samudera, Jakarta Utara, pada Rabu (12/07/2023), malam. (HO/ Federiko Humas Polres Nunukan). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia tegaskan penegakkan hukum terkait TPPO atau Tindak Pidana Perdagangan Orang akan terus berlanjut.

Hal itu Taufik sampaikan pasca mendapatkan penghargaan peringkat 1 penegakkan hukum TPPO yang diserahkan langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam acara Apresiasi Kreasi Polri Presisi di Balai Samudera, Jakarta Utara, belum lama ini.

"Sejak awal Juni memang ada perintah dari bapak Kapolri untuk melakukan penegakkan hukum terkait TPPO. Atensinya selama satu bulan. Tapi ini akan terus berlanjut," kata Taufik Nurmandia kepada TribunKaltara.com, Sabtu (15/07/2023), pukul 13.30 Wita.

Bahkan, kata Taufik Nurmandi belum lama ini Polsek Nunukan gagalkan keberangkatan 8 calon PMI (pekerja migran Indonesia) ilegal asal Kabupaten Malinau dengan tersangka calo 1 orang.

Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia.
Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia. (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

Baca juga: Kapolres Nunukan Sabet Peringkat 1 Penanganan Kasus TPPO di Perbatasan

"Baru-baru ini Polsek Nunukan gagalkan keberangkatan 8 calon PMI yang rencana bekerja ke Malaysia secara ilegal. Ada tersangkanya 1 orang," ucapnya.

Taufik menyebut sejak 6 Juni 2023, Polres Nunukan bersama Polda Kalimantan Utara (Kaltara) dan Satgas TPPO dari Mabes Polri berhasil mengamankan 16 calo di Nunukan.

Dari penegakkan hukum TPPO tersebut ada sebanyak 233 calon PMI yang berhasil diselamatkan.

"Banyak yang diamankan di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. Jadi begitu turun dari kapal, tim lakukan pemeriksaan identitas. Kami pisahkan mana penumpang yang punya KTP di luar Kaltara. Begitu tim tanyakan tujuan mereka, sebagian besar mau bekerja ke Malaysia tapi nggak mengantongi paspor dan visa kerja," ujarnya.

Menurut Taufik dari hasil penyidikan, ada dua modus yang digunakan para tersangka calo untuk memfasilitasi calon PMI bekerja ke Malaysia.

Baca juga: Khawatir Masifnya TPPO, 4 WNA Malaysia dan 21 WNI Diamankan Petugas Imigrasi Nunukan, Ini Alasannya

"Ada yang merekrut PMI dari daerah asal lalu memberikan iming-iming gaji tinggi. Ada juga yang pinjamkan uang kepada calon PMI sebagai modal awal untuk mengurus paspor dan tiket kapal menuju Nunukan," tuturnya.

Lanjut Taufik,"Jadi ada calon PMI yang memang difasilitasi calo ikut jalur 'tikus' menuju Tawau. Ada juga yang melalui jalur resmi tapi hanya kantongi paspor. Visa kerja nggak ada," tambahnya.

Taufik mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak mudah tergiur atas bujuk rayu para calo (pengurus yang memfasilitasi PMI masuk ke Malaysia secara ilegal).

"Jangan mudah percaya dengan pihak-pihak yang menjanjikan upah tinggi, proses masuk Malaysia dengan cepat. Kalau ingin bekerja harus sesuai prosedur yang berlaku," ucapnya.

Berikut profil Kapolres Nunukan yang menerima penghargaan peringkat 1 penegakkan hukum TPPO yang diserahkan langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Diketahui, AKBP Taufik Nurmandia, S.I.K., M.H sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Tarakan Polda Kaltara.

Kapolres Nunukan, AKBP Taufik Nurmandia seusai menerima penghargaan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, di Balai Samudera, Jakarta Utara, pada Rabu (12/07/2023), malam.
(HO/ Federiko Humas Polres Nunukan).
Kapolres Nunukan, AKBP Taufik Nurmandia seusai menerima penghargaan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, di Balai Samudera, Jakarta Utara, pada Rabu (12/07/2023), malam. (HO/ Federiko Humas Polres Nunukan). (HO/ Federiko Humas Polres Nunukan)

AKBP Taufik Nurmandia menempuh pendidikan Akedemi Kepolisian (Akpol) dan lulus tahun 2003.

Kemudian, pada tahun 2010, ia lulus dari Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Tak hanya itu, AKBP Taufik Nurmandia juga sempat menjalani pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespimmen) pada tahun 2019.

Bapak 3 anak itu, lahir di Kabupaten Banyu Asin, 29 -09-1977. Suku Melayu dan beragama Islam. Pria yang akrab disapa Taufik itu memiliki seorang istri bernama Melly Taufik.

Baca juga: Periode Juni 2023, Imigrasi Nunukan Tunda Keberangkatan Puluhan Calon PMI ke Malaysia: Cegah TPPO

Pendidikan Umum

AKBP Taufik menyelesaikan pendidikan dasar di SDN NO.2 Lubuk Lancing KAB Musi Banyuasin dan lulus tahun 1989.

Setelah itu, lanjut pendidikan menengah di MTS Madrasah Tsanawiyah Negeri Lumpatan dan lulus tahun 1992.

Lanjut pendidikan SMK/STM STM Swasta Utama Bakti dan lulus tahun 1995.
Lanjut S2 di Universitas Batanghari Jambi dan Lulus pada tahun 2015.

Selain itu AKBP Taufik juga sempat mendapat tanda kehormatan Satyalancana pengabdian 8 tahun pada 2013.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved