Berita Malinau Terkini

Tari Jepen Massal Sambut Tahun Baru Islam 2023, Tokoh Masyarakat Beber Ciri Khas Tarian di Malinau

Tari Jepen merupakan tari dan jenis kesenian yang seringkali diperagakan dalam sejumlah kegiatan besar termasuk syukuran masyarakat di Malinau.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Tari Jepen Massal Malinau Kota memeriahkan sambutan Tahun Baru Islam 1445 di Malinau, Kalimantan Utara, Rabu (19/7/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Tari Jepen merupakan tari dan jenis kesenian yang seringkali diperagakan dalam sejumlah kegiatan besar termasuk syukuran masyarakat di Malinau, Kalimantan Utara.

Umumnya, tarian yang dikenal khas dengan Rumpun Melayu tersebut tersebar di sejumlah wilayah, termasuk di Kalimantan Utara.

Biasanya meramaikan acara pernikahan di Malinau, Kalimantan Utara.

Tokoh Masyarakat Tidung Malinau, Syamsul menerangkan tari jepen merupakan tarian yang menjadi budaya bagi masyarakat Etnis Melayu.

Baca juga: Sekolah Polisi Negara Polda Kaltara di Malinau akan Beroperasi, Berikut Kondisi Terkini Kelistrikan

Tarian ini dilestarikan dengan ciri khas masing-masing. Ada Tari Jepen khas Kutai, Banjar dari Kaltim, termasuk dari Kaltara, Bulungan dan Suku Tidung di Malinau.

Ujang Uncul sapaan akrabnya merinci sejumlah ciri khas Tari Jepen yang kerap diperagakan dalam acara-acara keramaian Tidung di Malinau.

"Ada di Daerah Kutai misalkan. Perbedaannya ada pada instrumen, alat musiknya. Kalau di sana pakai musik Tingkilan ya. Di sini biasanya gambus melayu, yang Gambusnya khas Tidung," Ujarnya saat ditemui TribunKaltara.com, Rabu (19/7/2023) sore.

Perbedaan alat musik atau instrumen yang digunakan berpengaruh pada tone dan warna khas musik yang dihasilkan.

Ujang Uncul mengilustrasikan tinggi rendahnya nda yang dihasilkan diantara satu dari sekian perbedaan irama musik.

"Kalau di sana contohnya, musiknya ada 5 ketukan. Kita sebut Paralima. Semacam tangga nadanya. Kalau di Tidung, itu ada 7," Katanya.

Tone dari instrumen yang digunakan umumnya berpengaruh kepada ritme tarian. Semakin singkat jeda ketukan, semakin cepat tempo musik yang dihasilkan.

Tempo akan mempengaruhi koreografi. Semakin cepat tempo musik maka semakin cepat pula gerakan penarinya.

Baca juga: Mengajar Sejak 1986 di Malinau, Roslinda Pensiunan Guru Berbagi Pengalaman 37 Tahun Mengabdi

"Tapi dari segi historinya, tarian ini memang dikenal meluas dari Melayu. Musik juga ada kaitannya dengan perkembangan sejarah. Termasuk syiar tadi," Ungkapnya.

Festival Tari Jepen Massal yang diadakan pihak Kecamatan Malinau Kota merupakan kegiatan perdana melibatkan total 645 penari.

Kegiatan ini diinisiasi untuk meramaikan sambutan Rahun Baru Islam, 1 Muharram 1445 Hijriah di Malinau, Kalimantan Utara.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved