Fakultas Ekonomi UBT Gelar FGD, Undang Stakeholders di Kaltara, Alumni Diharapkan Bisa Bersaing

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN- Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kurikulum Jurusan atau Program Studi dengan Stakeholders dan Alumni Fakultas Ekonomi UBT (Universitas Borneo Tarakan) digelar, Selasa (25/7/2023) pagi hingga siang.

Kegiatan mengundang sejumlah stakeholders mulai dari perbankan, swasta, perumda, Pemkot Tarakan dalam rangka mendengarkan masukan dan saran untuk kualitas pendidikan mahasiswa lebih baik lagi khusus Fakultas Ekonomi UBT.

Dikatakan Dr.Syahran, Dekan Fakultas Ekonomi UBT, pertemuan FGD hari ini pertama dalam rangka meninjau kurikulum yang digunakan dimana harus menyesuaikan keadaan saat ini. Dimana teknologi terus berkembang, artificial intelligence (AI) juga sudah mulai berkembang.

Kedua, stakholders bisa memberikan masukan apa saja yang dibutuhkan dari lulusan mahasiswa Fakultas Ekonomi.

Baca juga: 383 Mahasiswa UBT Laksanakan KKN di Bulungan, Dipesan untuk Peduli dan Empati kepada Masyarakat

"Kami undang meminta masukan apa yang bisa kita lakukan sehingga para mahasiswa alumni punya kompetensi yang dibutuhkan stakeholders. Kita ada beberapa kompetensi harus dimiliki selain berwira usaha, ciptakan lapangan kerja, kalau pun bekerja ini yang ingin diminta dari stakeholder," paparnya.

Ia melanjutkan hari ini hampir semua stakeholder mengakomodir semua jenis pekerjaan, dari pemerintahan, perbankan, perumda, HIPMI, asosisasi pengusaha dan lainnya.

"Alumni begitu lulus benar-benar akan bersaing dengan alumni lulusan lain di UGM, UI. Ini tantangan harus dihadapi. Berbicara kualitas, kita salah satu terbesar di Kaltara, per tahun 500 untuk seluruh UBT. Keseluruhan 5.000-an," ungkapnya.

Dalam setahun bisa tiga kali wisuda dan untuk Fekon tiga prodi, dimana Prodi Akuntansi masih baru sehingga yang ada sebelumnya Ekonomi Manajemen dan Ekonomi Pembangunan yang selalu meluluskan 100 per wisuda.

Ia melanjutkan berbicara dari sisi ketersediaan lapangan kerja, ia menyebutkan ada tracher studi atau melacak keberadaan alumni berapa lama menunggu sampai diterima bekerja.

"Ada yang melanjutkan studi, ada juga sampai ke Taiwan S2, kita berharap regenerasi setelah senior pensiun, yang melanjutkan alumni. Penerimaan di perbankan banyak, ASN juga ada,"tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah