Berita Daerah Terkini

Distribusi LPG 3 Kg Harus Tepat Sasaran, Ini Tanggapan Mereka

Dari sidak tersebut dinyatakan bahwa stok LPG 3 Kg di pangkalan tersebut ada dan masih mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar.

Editor: Sumarsono
HO
Kegiatan operasi pasar dan sidak gencar dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama Pertamina di wilayah Kalimantan Timur menindaklanjuti isu kelangkaan LPG 3 Kg yang santer berhembus di masyarakat. 

Maka tabung LPG 3 Kg yang beradar di mana-mana bisa ditarik dengan menggunakan aplikasi itu.

Pertamina lagi membangun sistem itu, saya gaungkan juga," katanya.

Meski saat ini banyak pelaku usaha mikro yang tumbuh, namun mereka harus mendaftar dan divalidasi Pertamina maupun Pemkot Balikpapan.

"Sekarang teman-teman sedang turun ke lapangan. Seberapa persen tingkat kerjasama kelurahan dan kecamatan  dengan pelaku usaha mikro," tukasnya.

Haemusri mengaku akan meningkatkan Koordinasi dan sinergi antara Pertamina Parta Niaga dengan Dinas Perdagangan, kelurahan dan kecamatan  terkait dengan pendataan.

Karena yang tahu warga miskin adalah kelurahan. Ia mengimbau pengguna elpiji 3 Kg untuk melakukan pendaftaran ke kelurahan sebagai pengguna gas bersubsidi.

Baca juga: LPG 3 Kg Adalah Barang Bersubsidi, Kuotanya Terbatas

"Sementara para pelaku usaha kita harapkan menggunakan gas 12 kilogram karena memang komersil. Silakan menggunakan itu dan jangan menggunakan LPG 3 Kg. Masyarakat mampu harus peduli dan berbagi terkait penggunaan gas," katanya.

Lanjutnya pengguna gas subsidi selain supir angkot, nelayan juga sasaran adalah rumah tangga tidak mampu.

Data mereka ini yang menjadi acuan distribusi LPG 3 Kg.  Namun kenyataan di lapangan saat ini warga dengan pendapatan menengah dan kecil sudah menggunakan LPG 3 Kg, padahal tidak sesuai peruntukkannya.

"Karena itu kami minta masyarakat yang mampu untuk tidak mengambil hak masyarakat yang tidak mampu. Begitu juga pelaku usaha menengah untuk gunakan gas non subsidi, " imbuhnya.

Kelangkaan yang terjadi pada April dan Mei 2023 lalu juga disebabkan disebabkan pola distribusi antar daerah. 

Baca juga: Konsumsi BBM Naik pada Lebaran, Pertamina Patra Niaga Antisipasi Stok BBM Pasca Idul Fitri 1444 H

Haemusri mencontohkan, warga Samboja, Kutai Kertanegara, juga mengambil LPG 3 Kg dari Balikpapan.

Maka berkurang lah jatah Balikpapan.

Alasan kedua, kata dia, bisa jadi karena proses dan rantai distribusi dari PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan ke 11 agen di Balikpapan yang langsung didistribusi ke pangkalan.

"Dari situ dilanjutkan ke toko-toko. Nah ketika sampai di pangkalan, di situ dia bermain. Bisa jadi pangkalan ini dia berkomunikasi dengan beberapa pihak. Contohnya ke restoran atau pengusaha, bisa jadi," tukasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved