Berita Daerah Terkini
Harga Beras di Kaltim Naik Rp10 Ribu per Kg, Bulog Intervensi dan Pastikan Ketersediaan Beras Murah
Harga beras di pasaran beberapa daerah Kalimantan Timur ( Kaltim ) bergerak naik, hingga mencapai Rp10 ribu per kilogram.
Budi Waseso menyampaikan Bulog telah menguasai stok beras sebanyak 1,6 juta ton untuk menjaga kebutuhan dan stabilisasi beras.
Sejak awal tahun, Bulog telah menggelontorkan 723 ribu ton beras SPHP di seluruh Indonesia.
Pihaknya juga sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa Gerakan SIGAP SPHP ini harus berjalan lancar sepanjang tahun.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prestyo Adi mengatakan Bulog sudah melakukan intervensi stabilisasi harga beras yang sangat baik di semester pertama dan berlanjut di semester kedua tahun ini.
Baca juga: Tarakan Belum Jual Beras Petani Lokal, Bulog Fokus Serap Padi dari Bulungan, Jual Rp 9.950 Per Kg
"Kita patut memberikan apresiasi kepada Bulog yang sudah mempersiapkan stok cadangan beras pemerintah dengan baik sehingga dapat mengantisipasi dampak El Nino dan juga mempersiapkan keamanan stok dalam menghadapi pemilu awal tahun depan" kata Arief.
Selain melalui SPHP, Bapanas juga akan segera menggelontorkan bantuan pangan beras kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di seluruh provinsi.
Bantuan pangan beras ini akan disalurkan selama tiga bulan pada Oktober-Desember 2023 dengan volume masing-masing 10 kg beras.
Siap Luncurkan Kemasan 1 Kg
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ukuran 1 kilogram.
Kemasan ini akan diluncurkan untuk masyarakat yang mungkin tidak mampu membeli beras SPHP ukuran 5 kilogram sekaligus.
Nantinya beras tersebut akan dijual langsung ke ritel tradisional dengan harga Rp 9.450 per kemasan.
"Ini sedang kita pikirkan. Jadi nanti Bulog juga akan membuat packaging (kemasan) yang 1 kilogram. Jadi masyarakat yang nanti enggak bisa beli 5 kilogram kita akan berikan yang 1 kilogram," kata Budi Waseso.
Sayangnya Budi Waseso belum bisa memastikan kapan produk tersebut akan digelontorkan.
"Kita secepatnya. Pertama kita kan sudah punya produksinya yang 1 kilogram, tinggal nanti kita edarkan kebutuhan masyarakat seperti apa.
Yang sekarang sudah ada memang beras komersil yang 1 kilogram," kata Budi Waseso.
Selain itu Budi Waseso juga mengatakan, pihaknya tidak akan lagi melakukan operasi pasar dalam bentuk curah atau 1 karungan isi 50 kilogram .
Namun operasi pasar akan dilakukan dengan menggelontorkan beras-beras bungkusan yang lebih kecil untuk meminimalisir beras-beras Bulog diselewengkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
"Kalau dulu Bulog OP bentuk curah, itu hilang, hanya 10 persen ke pasar, paling banyak 20 persen.
Sisanya dijual komersil. Jadi rakyat kecil tidak merasakan.
Jadi sekarang OP nya bentuk packaging dan bantuan pangan," kata dia. "Sekali lagi, Bulog tidak akan mendistribusikan dalam bentuk curah," pungkas Buwas. (Tribunkaltim/kps)
Isu Beras Plastik Menyebar, Warga Balikpapan Katim Marah dan Takut, Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia |
![]() |
---|
Nekat Bawa Sajam ke Markas Polisi di PPU Kaltim, Pria Asal Penajam dan Sebilah Badik Diamankan |
![]() |
---|
Diduga Sakit Hati, Cekcok Pria di Babulu PPU Kaltim Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Amankan Sajam |
![]() |
---|
Diterjang Hujan dan Longsor, Wali Kota Samarinda Soroti Stabilisasi Lereng, Tunda Uji Terowongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.