Berita Kaltara Terkini

DPRD dan Disdikbud Kaltara Sepakat Bangun Kampung Bahasa di Desa Gunung Sari Bulungan

DPRD Kaltara gelar dengar pendapat dengan kelompok masyarakat yakni Aliansi Rakyat Kaltara Peduli Pendidikan anak Perbatasan.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Disdikbud Kaltara
Rapat Dengar Pendapat terkait pendidikan di DPRD Kaltara, Selasa (05/09/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Kelompok masyarakat yang mengatasnamakan diri, Aliansi Rakyat Kaltara Peduli Pendidikan Anak Perbatasan mendatangi Kantor DPRD Kaltara beberapa hari lalu.

Mereka diterima oleh anggota DPRD Kaltara, untuk sekaligus melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Turut dihadirkan, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara dan Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD) Kaltara selaku instansi terkait di Pemprov Kaltara.

Koordinator Aliansi Rakyat Kaltara Peduli Pendidikan Anak Perbatasan, Jimmy Nasroen mengatakan, perjuangannya saat ini terkait dengan keinginan mewujudkan Kampung Bahasa di Desa Gunung Sari, Kabupaten Bulungan.

Baca juga: Jalan Perbatasan Krayan Rusak Parah hingga Putus, Distribusi Sembako dan BBM Terhenti, Listrik Padam

“Alhamdulillah, dari pertemuan ini ada salah satu anggota dewan ingin memberikan anggaran Laboratorium Bahasa,” kata Jimmy.

Laboratorium Bahasa yang dimaksud, lanjut dia, akan mengakomodir pelatihan Bahasa Jepang, Korea dan Mandarin. Ketiga jenis bahasa ini dipilih sesuai rekomendasi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk mengikuti program magang di luar negeri.

“Tanggapan dari teman-teman DPRD dan OPD terkait sepakat untuk itu,” jelasnya.
Jimmy memaparkan, substansi adanya pusat pelatihan bahasa asing adalah untuk mempersiapkan lulusan sekolah menghadapi kehadiran mega proyek. Seperti salah satunya di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning.

“Selain untuk menghadapi KIPI, Bulungan memiliki kawasan pangan atau food estate. Di sini ada anak-anak petani di Tanjung Buka yang bisa dikirim ke Jepang untuk pelatihan teknologi pertanian. Namun mereka perlu menguasai bahasa di sana terlebih dahulu,” paparnya.

Secara spesifik, lokasi Kampung Bahasa akan dipusatkan di Kawasan Pondok Pesantren Fatimah Azzahra. Sedangkan Laboratorium Bahasa akan dibangun di SMA Idrisiyyah.

Baca juga: Mudahkan Layanan Kesehatan Pelosok Perbatasan, Bupati Nunukan Akui Anggarkan Ambulance Air dan Ini

Dalam kesempatan sama, Sekretaris Disdikbud Kaltara Sudarsono mengatakan, pihaknya akan pro-aktif terkait kesepakatan pembangunan Kampung Bahasa di Desa Gunung Sari. Disdikbud Kaltara secara teknis yang memiliki kewenangan pembangunan Laboratorium Bahasa pada SMA Idrisiyyah.

“Intinya ada SMA swasta di Gunung Sari yang ingin membangun Lab Bahasa, dalam rangka meningkatkan kompetensi anak-anak di sana, termasuk juga tenaga pendidik mereka. Sehingga kami dari dinas pendidikan pro-aktif akan hal itu,” kata Sudarsono.

Secara khusus, Ia merasa gembira karena pembangunan Lab Bahasa disebut akan dibarengi anggaran dari unsur legislatif. Dia memprediksi proses pekerjaan bisa dimulai di Tahun Anggaran 2024.

“Kalau masuk di perubahan prosesnya panjang, harus melalui lelang dan sebagainya, otomatis dari segi waktu tidak sempat. Tapi kalau di anggaran murni 2024, InshaAllah bisa terlaksana,” ujarnya.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltara, Iskandar mengatakan, Disdikbud Kaltara perlu berterimakasih kepada Aliansi Rakyat Kaltara Peduli Pendidikan Anak Perbatasan yang memiliki pola pikir lebih maju menghadapi geliat investasi yang masuk.

Rapat Dengar Pendapat terkait pendidikan di DPRD Kaltara, Selasa (05/09/2023).
Rapat Dengar Pendapat terkait pendidikan di DPRD Kaltara, Selasa (05/09/2023). (TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Disdikbud Kaltara)

“Disdikbud perlu berterimakasih karena aliansi ini punya mindset menghadapi KIPI, dimana butuh penguasaan bahasa asing, itu harus ada. Gerak cepat seharusnya disambut cepat,” kata Iskandar.

Secara umum, pembangunan Labpratorium Bahasa akan melalui dana aspirasi. Namun, Iskandar belum bisa memaparkan lebih teknis terkait pelaksanaannya.

“(Pembangunan Lab Bahasa) melalui dana aspirasi, kita akan terima itu. Kalau seperti apa bentuknya, nanti tanya ke dinas pendidikan, bentuknya bankeu atau langsung dari OPD yang membangunnya,” kata Iskandar.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved