Berita Daerah Terkini

Kolaborasi Otorita IKN dan Kemenparekraf Eksplor Keindahan Maratua, Penyangga IKN Sektor Pariwisata

Otorita IKN dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif berkolabarasi eksplor keindahan Maratua, Berau sebagai penyangga IKN sektor pariwisata.

Editor: Sumarsono
Kompas.com
Pulau Derawan, pulau andalan pariwisata Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Otorita IKN dan Kemenparekraf berkolabaradi eksplor keindahan Maratua, Berau sebagai penyangga IKN sektor pariwisata. 

TRIBUNKALTARA.COM –Otorita IKN dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf berkolabarasi eksplor keindahan Maratua, Berau sebagai penyangga IKN sektor pariwisata.

Selain kekayaan alam yang melimpah, Kalimantan Timur juga memiliki banyak potensi wisata berkelas nasional hingga internasional.

Untuk itulah Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN bersama Kemenparekraf mencanangkan program perjalanan kolaborasi  mengunjungi sejumlah destinasi wisata.

Destinasi wisata di Kabupaten Berau dikunjungi pada 12-14 Oktober 2023. 

Dalam kunjungan ini, Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin, didampingi Direktur Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muhsin Palinrungi, Direktur Pemasaran Parawisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhan Yono beserta sejumlah staf.

Ada empat obyek wisata yang dikunjungi yakni  Danau Halo Tabung Pulau Maratua, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban dan Pulau Derawan. 

Baca juga: Proyek Pembangunan IKN Nusantara Serap 9.976 Naker, Otorita IKN: Sudah 30 Persen Diisi Pekerja Lokal

Rombongan bertolak dari Pelabuhan Sanggam Tanjung Redeb menuju Pratasaba Resort.  

Perjalanan memakan waktu 2,5 jam hingga 3 jam menyesuaikan kondisi cuaca, menggunakan speedboat berkapasitas 25 penumpang.

Setibanya di Pratasaba Resort, rombongan beristirahat sebentar kemudian menyempatkan berkunjung ke Pendopo Kecamatan Maratua

Di sana mereka disambut Camat Maratua Aryanto bersama PKK Kecamatan, dan pelaku UMKM lokal.

Camat Maratua Aryanto menuturkan, dulunya Pulau Maratua sangat terpencil dan kurang dilirik wisatawan. 

Sekarang,  banyak wisatawan nasional maupun internasional yang melirik Kecamatan Maratua dengan berbagai keindahan alamnya.

Titik Nol IKN Nusantara. Otorita IKN dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf berkolabaradi eksplor keindahan Maratua, Berau sebagai penyangga IKN sektor pariwisata.
Titik Nol IKN Nusantara. Otorita IKN dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf berkolabaradi eksplor keindahan Maratua, Berau sebagai penyangga IKN sektor pariwisata. (TRIBUNKALTARA.COM / NITA RAHAYU)

Aryanto menilai, perkembangan Pulau Kalimantan jauh tertinggal dibanding dengan Pulau Jawa yang memiliki segala hal. 

"Saya sendiri tidak membayangkan, Kaltim dijadikan Ibu Kota Nusantara dan Kabupaten Berau pada umumnya dan Kecamatan Maratua khususnya bisa menjadi penyangga IKN," ungkapnya. 

Aryanto  optimistis, Kecamatan Maratua bisa menjadi penyangga Otorita IKN dalam menunjang sektor pariwisata.

Sementara itu, Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin mengatakan, Maratua sudah memiliki bandara, tinggal memasarkan potensi-potensi wisata yang ada. 

"Kehadiran kami di sini, termasuk Direktur Pemasaran Parawisata Kementerian tentu akan menjadi bagian yang akan memasarkan potensi obyek wisata, sekaligus memberikan awareness tentang bangga berwisata di Indonesia," bebernya.

Baca juga: Ada Dugaan Hiu Paus Kerap Tersangkut Kepulauan Derawan Berau, Nelayan Diminta Segera Malapor

Nantinya Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara akan mengemas laporannya dengan baik untuk disampaikan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Dari hasil laporan itu akan dijadikan strategi wisata di IKN dan sekitarnya, yang akan menjadi perjalanan wisata dengan bekerja sama dengan berbagai stakeholder. 

"Kerjasama itu wajib mulai dari masyarakat, kades, camat dan seluruh stakeholder. Bersama-sama bersinergi dalam memajukan parawisata di IKN dan sekitarnya," ungkapnya.

Alimuddin meyakini, Maratua akan mendapatkan manfaat dengan keberadaan IKN.

"Kalau lihat kemarin-kemarin, setelah Covid-19 kita kesulitan ke Berau dan pesawat pun cuma pesawat ATR. Sekarang sudah ada Citilink dan direct  dari Jakarta," ulasnya.

Kemudahan transportasi, lanjut Alimuddin, mestinya dimanfaatkan untuk menarik wisatawan Indonesia maupun internasional datang.

Tak hanya sektor parawisata yang dilirik Otorita IKN, namun juga membangkitkan pelaku-pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca juga: Bankaltimtara Segera Jadi Bank Nasional, Siap Dukung Permodalan Proyek IKN dan KIPI di Kaltara

"Pelaku UMKM ini perlu di bina dulu, utamanya dalam mendapatkan sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) hingga sertifikasi  halal.

Itu mesti didampingi, tidak hanya memberikan pelatihan 3 sampai 4 hari. Itu tidak ada artinya," singgungnya.

Disperindagkop, kata Alimuddin, harus turun tangan untuk melakukan pendampingan hingga produk UMKM di Kabupaten Berau bisa terjual keluar daerah, termasuk digital marketing yang harus diajarkan.

Mestinya, Kecamatan Maratua memiliki pemasaran produk yang dihasilkan  pelaku UMKM secara berkelanjutan. 

Jangan hanya ada acara-acara seremonial saja diproduksi. Jadi harus ada ‘bapak asuh’ untuk mengembangkannya.

Misalnya ada tempat oleh-oleh khas Maratua, jadi wisatawan puas ketika berkunjung ke sini.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Parawisata Nusantara Kemenparekraf  Dwi Marhan Yono meminta agar pengelola wisata dapat membuat wisatawan yang berkunjung bahagia. 

Baca juga: Wujudkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan di IKN Nusantara

"Termasuk dalam hal kebersihan. Buatlah gerakan satu jam menyapu dengan melibatkan semua pihak, agar tamu yang datang dapat menikmati keindahan alam dengan lingkungan bersih," ujar Marhen.

Pada tahun 2024, akan ada dua juta orang penduduk di IKN. Kemenparekraf  bersama Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN menargetkan 10 persen  harus berwisata ke Maratua.  

Marhan tidak menginginkan  perputaran ekonomi di Maratua hanya dirasakan pelaku-oleh usaha semata, dan masyarakat tidak merasakan dampaknya. 

Untuk itu ia meminta pihak kecamatan, untuk mengajak semua masyarakat mempromosikan keindahan alam di Maratua

"Dari 3.700 penduduk maratua, kalau bisa diajak semua promosi keindahan alam, budaya dan  keramah-tamahan penduduk Maratua.

Harapan kami, penduduk di Maratua ini tidak jadi penonton tapi juga jadi penikmat ‘kue’ pembangunan parawisata di Indonesia khususnya Maratua," tandasnya. (*)

Penulis: Syaifullah Ibrahim

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved