Berita Daerah Terkini

Dampak Krisis Air di PPU, Ratusan Santri Terpaksa Dipulangkan karena Air di Pesantren tak Mengalir

Dampak krisis air bersih di Penajam Paser Utara ( PPU ), ratusan santri di Pondok Pesantren Syeh Muhammad Arsyad Al Banjari terpaksa dipulangkan.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Dampak krisis air bersih di Penajam Paser Utara ( PPU ), ratusan santri di Pondok Pesantren Syeh Muhammad Arsyad Al Banjari terpaksa dipulangkan. 

TRIBUNKALTARA.COM, PENAJAM - Dampak krisis air bersih di Penajam Paser Utara ( PPU ), ratusan santri di Pondok Pesantren Syeh Muhammad Arsyad Al Banjari terpaksa dipulangkan.

Para santri harus pulang dulu ke rumah, karena di Pondok Pesantren air tidak mengalir.

Aktivitas pembelajaran di Pondok Pesantren yang berada di PPU ini dialihkan secara daring.

Seluruh santri dipulangkan mulai  Selasa (17/10/2023), dan belajar dari rumah masing-masing.

Suasana Pondok Pesantren baik putra dan putri sudah sepi sejak pagi hari.

Para santri telah kembali ke rumahnya.

Ada yang dijemput orang tua maupun pulang sendiri.

Alasan dipulangkannya para santri, karena sejak empat hari terakhir, air PDAM tidak mengalir di pondok pesantren.

Baca juga: Krisis Air di Balikpapan Mengacam Psikologis Warga, Menunggu Air Pelanggan Begadang hingga Dini Hari

Akibatnya, aktivitas santri menjadi terganggu selama kurun waktu tersebut.

Pihak PDAM juga disebut telah melakukan pengecekan.

Namun distribusi air bersih ke pesantren memang sudah tidak bisa lagi, karena stok air baku di WTP sudah menipis.

Menurut Kepala Madrasah Tsanawiyah Al Banjari PPU, Ashari, selama empat hari itu, para santri masih menggunakan air yang ditampung di bak penampungan.

Dampak krisis ari mulai dirasakan warga Kerok Laut , Kabupaten PPU hingga antre pembagian air bersih.
Dampak krisis ari mulai dirasakan warga Kerok Laut , Kabupaten PPU hingga antre pembagian air bersih. (TRIBUNKALTIM.CO)

Stok air di tampungan juga telah habis, sehingga pihak sekolah mengambil kebijakan agar para santri mereka dipulangkan sementara waktu.

"Ada kendala distribusi air dari PDAM jadi kami mengambil kebijakan setelah berkonsultasi dengan pimpinan Pondok Pesantren dan Yayasan untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara daring atau online," jelasnya.

Pondok Pesantren yang terletak di Kilometer 3 Kelurahan Nenang itu, memang diakui tak memiliki sumber air sendiri yang layak pakai.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved