Berita Nunukan Terkini

Terungkap! Calon PAW Kepala Desa Balatikon Kurang Mahir Baca Tulis, DPMD Nunukan Minta Penundaan

DPMPD Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) meminta penundaan PAW (pergantian antar waktu) kepala desa (Kades) Balatikon, Kecamatan Tulin Onsoi.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Febrianus Felis.
Kepala DPMPD Kabupaten Nunukan, Helmi Pudaaslikar. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) meminta penundaan PAW (pergantian antar waktu) Kepala Desa (Kades) Balatikon, Kecamatan Tulin Onsoi.

Permintaan penundaan tersebut buntut dari terungkapnya calon PAW Kades Balatikon kurang mahir dari segi membaca dan menulis.

Diketahui sebelumnya, Kades Balatikon Yeremias memilih maju sebagai Bacaleg di DPRD Nunukan. Sehingga PAW Kades Balatikon harus dilakukan.

Kepala DPMPD Nunukan, Helmi Pudaaslikar mengatakan dirinya mengetahui soal calon PAW Kades Balatikon tak mahir membaca dan menulis dari Camat Tulin Onsoi.

Baca juga: Pemuda di Nunukan Sebar Video Adegan Dewasa Mantan Pacar ke Sosmed

"Jadi sejumlah warga desa sempat melakukan musyawarah informal sebelum musyawarah desa. Musyawarah informal itu untuk melihat siapa yang menjadi bakal calon PAW Kades. Lalu muncul nama MN yang banyak dukungannya," kata Helmi Pudaaslikar kepada TribunKaltara.com, Jumat (27/10/2023), pukul 14.00 Wita.

Berkaitan dengan hal tersebut, Camat Tulin Onsoi akhirnya melakukan konsultasi kepada DPMD Nunukan. Sehingga DPMD Nunukan memanggil MN untuk mengkonfirmasi perihal kemampuan membaca dan menulis.

"Camat mengaku mendapat informasi soal beliau (MN) tak bisa baca tulis. Akhirnya kami panggil dan konfirmasi hal itu kepada MN. Ternyata kemampuan baca tulis beliau masih kurang. Bukan tidak bisa sama sekali, tapi kesulitan," ucapnya.

Menurut Helmi, selain menjadi tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh cukup kuat di desanya, MN juga menjabat Kasi Pembangunan Desa Balatikon.

"Jadi ada dua calon PAW Kades tapi yang paling kuat adalah MN. Masalahnya menjadi Kades bukan hanya persoalan ketokohan tapi jauh lebih penting adalah kemampuan administrasi," ujarnya.

Helmi menyampaikan kemampuan membaca dan menulis sangat penting untuk dikuasai seorang Kades yang mana akan bertanggung jawab pada pengelolaan dana desa ataupun anggaran dana desa.

Meskipun secara kualifikasi pendidikan kata Helmi, MN memenuhi syarat tersebut.

"MN punya ijazah paket C (setara SMA). Meskipun syarat menjadi Kades tidak dijelaskan secara spesifik soal kemampuan baca dan tulis. Tapi secara umum orang yang punya ijazah SMA atau sederajat, bisa baca dan menulis. Ternyata tidak juga," tuturnya.

Sehingga DPMD Nunukan meminta agar dilakukan ulang musyawarah informal. Apabila tidak ditemukan alternatif lain, Helmi meminta PAW Kades Balatikon ditunda hingga 2024.

Baca juga: Enam Speedboat Reguler Berlayar dari Nunukan ke Tarakan Hari Ini, Dua Armada Pagi Sudah Berangkat

"Harapan kami penyusunan APBDes 2024 yang dilakukan akhir tahun ini, Desa Balatikon sudah punya Kades definitif. Tapi kalau tidak bisa karena masalah seperti ini, kami minta ditunda PAW hingga 2024. Sementara dihandle dulu oleh PJ Kades dari kecamatan," ungkapnya.

Lanjut Helmi,"Kami sebagai instansi bina desa. Sekalipun itu merupakan hak desa dalam menjalankan fungsi otonomi. Kami juga wajib ingatkan tantangan yang akan dihadapi desa ke depannya," tambahnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved