Berita Malinau Terkini
Kontribusi Pertambangan dan Galian terhadap Ekonomi di Malinau Alami Penurunan, Ini Alasannya
Berkurangnya sektor pertambangan dan galian terhadap perekonomian di Malinau, karena dua sekyor inilah penyokong paling besar.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Kontribusi sektor pertambangan dan galian terhadap perekonomian Malinau, Kalimantan Utara mulai mengalami penurunan sejak 2022 lalu.
Penurunan angka produksi pertambangan dan galian didominasi berkurangnya produksi tambang batu bara yang diperkirakan terus melandai 20 tahun mendatang.
Sektor pertambangan dan galian merupakan penyokong terbesar perekonomian Malinau yakni sebesar 61,3 persen.
Bappeda Litbang Malinau mencatat, sektor ini diproyeksi mulai turun dan diproyeksi hanya berkontribusi sekira 24,16 persen pada tahun 2045 mendatang.
Baca juga: Singgung Pertambangan, BPS Kaltara Sebut Pertumbuhan Ekonomi tak Otomatis Kurangi Angka Kemiskinan
Wakil Bupati Malinau, Jakaria menerangkan analisa tersebut wajib dijadikan pedoman menyusun sektor andalan Malinau dalam periode 10-20 tahun mendatang.
Kontribusi pertambangan terutama akan terkontraksi seiring arah kebijakan global atas permintaan energi baru dan terbarukan di masa mendatang.
"Kontribusi sektor pertambangan dan galian selama ini berada di urutan pertama bagi perekonomian Malinau hingga di angka 60 persen. Namun, seiring waktu, diproyeksi turun karena persediaan," ungkapnya, Kamis (9/11/2023).
Jakaria menyampaikan, dari sekira 3 perusahaan besar konsesi pertambangan, satu diantaranya akan mengakhiri operasinya sekira tahun 2025 mendatang.
Saat ini, ada 3 perusahaan batubara yang beroperasi di daerah penghasil batubara di Malinau Selatan. Angka statistik menunjukkan, produksi dan aktivitas ekspor batubara dari Malinau turun karena cadangan energi fosil tersebut mulai menipis.
Satu diantaranya saat ini tengah dalam proses akhir mengakhhiri operasi, reklamasi dan penyiapan menutup areal terganggu.
Menurut Jakaria, untuk kepentingan jangka panjang, alternatif sektor unggulan perlu segera dirumuskan. Diantaranya, sektor pertanian dan perdagangan.
"Karenanya, sesuai data yang dipaparkan Bappeda Litbang Malinau, pertanian dan perdagangan direncanakan menjadi pendukung ekonomi kita ke depan," Katanya.
Perlu kerja keras bagi pemerintah kabupaten untuk menghadirkan perdagangan dan pertanian sebagai ekonomi alternatif.
Hingga 2023, sektor pertanian berkontribusi 8,61 persen dan perdagangan hanya sebesar 3,75 persen bagi perekonomian Malinau.
Tahun 2030 diprioritaskan tumbuh positif, 12,72 persen untuk sektor pertanian dan 5,54 persen untuk sektor perdagangan.
(*)
Penulis : Mohammad Supri
pertambangan
galian
perekonomian
Malinau
Kalimantan Utara
Bappeda Litbang Malinau
Wakil Bupati Malinau
Jakaria
| Disuarakan 11 Etnik Malinau Kaltara, Undang Undang Masyarakat Adat Dinilai Penting Lindungi Hak |
|
|---|
| Tepat Hari Sumpah Pemuda Pengurus DPD KNPI Malinau Dilantik, Bagi Bingkisan di RSUD dan Donor Darah |
|
|---|
| Ketua Pengadilan Negeri dan Kepala Kejari Akhiri Masa Tugas di Malinau, Berikut Ini Pengantinya |
|
|---|
| Bawakan Tembang Suku Tidung di Puncak Irau Malinau, Aransemen Iwan Fals Beri Nafas Baru Lagu Bebilin |
|
|---|
| Pemkab Malinau KaltaraSeriusi Tawaran Kemenpar RI, Format Festival Budaya Tahunan Akan Dikonsep |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.