Berita Tarakan Terkini

Dirut Perumda PDAM Tarakan Beber Kerugian Pencurian, 29 Kasus Meteran Warga Hilang Dilapor ke Polisi

Menindaklanjuti keluhan dan laporan warga kehilangan meteran air, Perumda Air PDAM Tirta Alam Tarakan membuat laporan ke Polres Tarakan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
Tribun Kaltara
Dirut Perumda Air PDAM Tirta Alam Kota Tarakan, Iwan Setiawan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Dalam dua hari, sebanyak 29 meteran air PDAM milik warga Tarakan hilang dicuri.

Menindaklanjuti keluhan dan laporan warga tersebut, Perumda Air PDAM Tirta Alam Tarakan membuat laporan ke Polres Tarakan.

Dirut Perumda Air PDAM Tirta Alam Tarakan, Iwan Setiawan mengatakan, kemungkinan aksi pencurian berlangsung pada  malam hari.

Memang kerugiannya tidak banyak, namun itu sangat mengganggu pelayanan PDAM.

“Karena yang  rugi meteran hilang, kehilangan air juga. Kami sudah lapor ke Polres Tarakan untuk diproses.

Kalau dibiarkan sangat merugikan masyarakat. Lokasi kehilangan di Tarakan Barat, Tarakan Tengah dan ada juga di Tarakan Utara di Perum PNS,” urainya.

Baca juga: Distribusi Air Bersih Secara Bergilir Kembali Dilakukan Perumda Tirta Taka Nunukan, Ini Penyebabnya

Rerata yang dicuri adalah rumah berpenghuni meski ada juga rumah kosong, termasuk ruko dengan penempatan meteran di luar.

Iwan berharap kepolisian bisa segera mengusut dan menindaklanjuti laporan pencurian air ini.

Adapun dampak meteran tidak ada, air tidak bisa mengalir karena terputus.

Kedua, air yang keluar tidak terbatas menyebabkan kerugian.

Perumda air minum PDAM Tirta Alam terus memberikan pelayanan terutama dalam pengawasan kualitas air di Kota Tarakan.
Perumda air minum PDAM Tirta Alam terus memberikan pelayanan terutama dalam pengawasan kualitas air di Kota Tarakan. (Dokumentasi Humas Perumda Tirta Alam Tarakan)

“Jumlah air terbuang berpengaruh apalagi tekanan PDAM sekarang ini stabil. Semakin lama semakin banyak terbuang,” terangnya.

Lebih jauh Iwan menambahkan bahwa memang dimungkinkan dalam meteran listrik terdapat selubung di badannya berbahan kuningan dan bernilai.

“Itu mungkin yang jadi incaran mereka. Besaran kehilangan air kami belum hitung, di atas 1 kubik.

Sehari semalam misalnya rata-rata dia sekitar 2 kubik per jam, kalau sampai 8 jam berarti 16 kubik satu meteran. Kali 29, semakin lama diketahui, semakin besar,” urainya.

Baca juga: Direktur PDAM Tarakan Iwan Setiawan Tegaskan Tak Maju Pilkada: Tidak Ada Niat Melawan Pak Khairul!

Kasus ini dulu sebenarnya pernah ada namun tidak semasif saat ini.

Dalam dua hari 29 meteran dilaporkan hilang. Kebocoran sendiri lanjutnya menjadi tanggungan PDAM.

“Karena tidak terdata. Kalau kebocoran air hilang, masih 20 persen itu hilang bukan karena pencurian meter, tapi karena bermacam-macam, kebocoran pipa, ada curi air.

Beda dengan meteran listrik, begitu terputus, listrik tidak menyala, beda air,” paparnya.

Iwan melanjutkan, pelaku pencurian dimungkinkan orang yang sama karena melihat pola dalam dua hari.

“Laporan pidana pencurian sudah dilaporkan,” ujarnya.

Untuk alat meteran sendiri, dari sisi pengadaan hanya dari PDAM tidak ada penyedia lain.

Baca juga: Penduduk Makin Berkembang, Sekda Bulungan Minta PDAM Danum Benuanta Perluas Jangkauan Pelayanan

Sehingga jika dijual gelondongan oleh pelaku, tidak bisa karena terdapat nomor seri yang bisa dilacak. Kemungkinan berakhir di penjualan besi tua.

“Kalau meteran ada nomor serinya. Terhadap 29 pelanggan yang kehilangan, dipasangkan kembali tapi tanggung jawab pemilik.

Dalam peraturan, apabila hilang jadi tanggung jawab pemilik. Biayanya Rp500 ribu tergantung kerusakan.

Nanti bikin surat laporan. Kalau rusak parah bisa lebih Rp600 ribuan atau Rp700 ribua, beli pipa alatnya kami ada stoknya,” tukasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved