Berita Malinau Terkini
Pesan Taprof Lemhanas RI AM Putut Prabantoro: Jaga dan Jangan Jual Tanah Adatmu
Putut Prabantoro menjelaskan, bahwa ketika manusia dilahirkan, tempat, suku, pekerjaan orang tua dan keyakinan merupakan suatu anugerah.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Sumarsono
Bahkan untuk masuk desa, hanya tersedia, jembatan gantung yang sudah dimakan usia.
Baca juga: Jadwal Misa Rabu Abu Gereja Katolik di Kalimantan Utara, Paroki Tanjung Selor, Tarakan, dan Nunukan
Sinyal HP pun dapat dikatakan tak ada. Kalau pun ada harus membeli kuota yang tidak murah,” ujar Putut Prabantoro.
Putut juga memaparkan sejumlah fakta bahwa di daerah terpelosok ini, semua barang dari luar wilayah sangat mahal.
Bensin dari Malaysia seharga Rp 30.000 / liter, listrik bersumber dari Malaysia karena solar untuk menghidupkan diesel datang dari negara tersebut.
Listrik pun hanya sebagai energi secukupnya dan pada pukul 21.00 sudah mati.

Sementara pada siang, karena ada matahari, listrik tidak digunakan sebagai bentuk penghematan.
Untuk makanan, ayam broiler seharga Rp 150 ribu atau juga semen seharga Rp 600 ribu per zak.
Beruntunglah, urai Putut Prabantoro, ada hutan dan sungai yang menjadi “supermarket“ kebutuhan masyarakat.
Hanya saja, ”supermarket“ ini sudah langka barang karena pola hidup masyarakat.
Namun menunjuk di Provinsi Banten, sebagai contoh, ada masyarakat yang mampu hidup dalam segala keterbatasannya.
Baca juga: Lemhanas RI Blak-blakan Soal Kesenjangan Informasi di Perbatasan: Warga Sering Dengar Radio Malaysia
Tetapi itu merupakan pilihan masyarakat adat tersebut.
Diceritakan bahwa suku Badui, tidak mengenal listrik, tidak menggunakan HP, selalu berjalan kaki meski akses transportasi tidak sulit.
Yang mengagumkan, masyarakat Badui memiliki ketahanan pangan berdasarkan swadaya.
“Oleh karena kehidupan dan tanah yang subur ini merupakan kehidupan utama bagi masyarakat di sini, hutan dan sungai perlu dijaga, dilestarikan.
Tanah tempat tinggal yang merupakan hasil buka hutan, hendaknya tidak dijual.
Lemhanas
Putut Prabantoro
Apau Kayan
Katolik
Malinau
Bupati Malinau
Wempi W Mawa
Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia
108 Koperasi Merah Putih di 109 Desa Malinau Sudah Terbentuk, Ada Dua Desa Gabung Jadi Satu |
![]() |
---|
6 Naik Status Tahun 2025, Jumlah Taman Kanak-kanak Negeri Malinau Kaltara Kini jadi 18 Sekolah |
![]() |
---|
Motivasi agar Berinovasi dan Berprestasi, Alokasi Dana Desa Malinau Kaltara 2025 Prioritaskan ini |
![]() |
---|
7 Tips Sederhana Cegah Peretasan WA yang Lagi Ramai di Malinau, Kiat Perkuat Keamanan Digital |
![]() |
---|
Warna-warni Seragam Ramaikan Lomba HUT RI, 800 Peserta Banjiri Desa Malinau Seberang Kaltara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.