Berita Nunukan Terkini

Deportant PMI dari Malaysia di Tahun 2023 Capai 1.981 Orang, Paling Banyak Laki-laki 

PMI laki-laki paling banyak dideportasi dari malaysia ke Nunukan, yakni ada 1.670 orang. Sedangkan perempuan 311 orang total 1.981 orang.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Ratusan deportant PMI dari Malaysia tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, pada 2023. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3PMI), Kalimantan Utara (Kaltara) akui jumlah PMI yang dideportasi dari Malaysia mengalami peningkatan pada 2023.

Sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2023 BP3MI Nunukan mencatat ada sebanyak 1.981 PMI yang dideportasi dari Malaysia. Dari 1.981 deportant PMI terdiri dari 1.670 berjenis kelamin laki-laki dan 311 perempuan.

Sedangkan pada 2022 total deportant PMI dari Malaysia sebanyak 1.771 orang.

"Kalau dibandingkan tahun 2022, memang tahun 2023 ada peningkatan deportant PMI," kata Kepala BP3MI Nunukan, Kombes Pol F Jaya Ginting kepada TribunKaltara.com, Selasa (09/01/2024), pukul 14.00 Wita.

Baca juga: 151 PMI Kembali Dideportasi dari Depot Tahanan Imigresen Tawau, 7 Anak Terlibat Narkoba di Malaysia

Menurutnya, ribuan PMI yang dideportasi dari Malaysia didominasi kasus ilegal (keimigrasian). Dengan kata lain PMI yang bekerja ke Malaysia tanpa dilengkapi dokumen Paspor dan visa kerja.

Kemudian disusul kasus over stay atau tinggal lebih masa dan kasus narkoba serta kasus kriminal lainnya.

Lebih lanjut Ginting katakan bahwa ribuan PMI yang dideportasi telah menjalani masa hukumannya di Depo Tahanan Imigresen (DTI) dan telah melalui verifikasi oleh pihak Konsulat RI sebelum dipulangkan melalui Pelabuhan Ferry Tawau menuju Pelabuhan Internasional Tunon Taka Nunukan

"Paling banyak kasus pelanggaran keimigrasian atau tidak memiliki dokumen, over stay, perkara narkoba dan tindak pidana lainnya," ucap Jaya Ginting.

Setibanya di Nunukan, terhadap ribuan PMI akan dilakukan pendataan oleh BP3MI sebelum dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.

"PMI yang dideportasi dari Malaysia daerah asalnya didominasi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pulau Sulawesi. Ada juga warga Kaltara," ujar Ginting.

Kepala BP3MI Nunukan, Kombes Pol F Jaya Ginting 09012024
Kepala BP3MI Nunukan, Kombes Pol F Jaya Ginting.


Program Beasiswa Repatriasi Pelajar

Selain deportant PMI, Ginting juga menyebutkan bahwa pada 2023, ada sebanyak 52 pelajar yang merupakan anak PMI dikirim ke Nunukan melalui program beasiswa repatriasi pelajar.

"Untuk repatriasi ini, anak-anak PMI ini dikirim oleh Konsulat RI ke tanah air untuk melanjutkan pendidikan SMA di Nunukan. Tapi kalau dibandingkan tahun sebelumnya terjadi penurunan. Karena tahun 2022 itu ada 163 pelajar yang di repatriasi," jelasnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved