Berita Daerah Terkini

Kisah Warga Balikpapan Susahnya Mencari LPG 3 Kg: Rasanya Pikir-pikir Mau Masak Takut Gas Habis

Kisah warga Balikpapan, Balikpapan mengalam kesulitan mencari gas elpiji subsidi atau LPG 3 Kg, rasanya pikir-pikir mau masak takut gas habis.

Editor: Sumarsono
HO/Pertamina
Menanggapi keluhan masyarakat kesulitan mendapatkan LPG bersubsidi di beberapa daerah di Kalimantan Timur, Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan memastikan kuota LPG 3 Kg dipastikan cukup. 

TRIBUNKALTIM.COM, BALIKPAPAN – Kisah warga Balikpapan, Balikpapan mengalam kesulitan mencari gas elpiji subsidi atau LPG 3 Kg, rasanya pikir-pikir mau masak takut gas habis.

Sejak siang, puluhan warga memadati Kantor Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (13/1). 

Di halaman kantor kelurahan tersebut menjadi lokasi gelaran operasi pasar gas subsidi LPG 3 Kg.

Warga rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan gas subsidi.

Belakangan fenomena susah dan mahalnya gas LPG 3 Kg membuat resah warga di kota minyak.

Salah satunya Edi yang turut mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas LPG 3 Kg dalam kurun waktu hampir sebulan.

Sedangkan jika di penjual eceran, harga gas subsidi tersebut ia beli seharga Rp40 ribu.

Baca juga: Harga LPG 3 Kg di Balikpapan Tembus Rp70 Ribu, Langka di Pangkalan Resmi, tapi Numpuk di Pengecer

"Pas tahun baru ada tahu berita di TV, yang kalau beli (gas LPG 3 Kg )  harus pakai KTP sama KK (Kartu Keluarga). Sudah

itu nggak ada lagi yang jual (gas LPG 3 Kg ), biasa banyak saja yang jual," tuturnya.

Selama sebulan merasakan dampak fenomena langka pasokan gas subsidi, Edi turut meminimalisir penggunaan gas di rumah.

Ia pun sempat pikir-pikir jika ingin memasak. "Jadi kalau perlu saja masak, kalau nggak perlu, nggak berani masak. Karena takut gasnya habis," ucapnya.

Gas LPG 3 Kg pada operasi pasar tersebut dijual sesuai SK Gubernur Kaltim Nomor 500/K.572/2022 dengan harga eceran tertinggi (NET) untuk kota Balikpapan Rp19 ribu.

Pertamina Patra Niaga menyampaikan kepada seluruh konsumen yang berhak mendapatkan LPG 3 kg bersubsidi untuk membeli di pangkalan resmi Pertamina.
Pertamina Patra Niaga menyampaikan kepada seluruh konsumen yang berhak mendapatkan LPG 3 kg bersubsidi untuk membeli di pangkalan resmi Pertamina. (TribunKaltara.com)

Edi merasa bersyukur lantaran merasa terbantu.

Bahkan, ia berharap operasi pasar bisa diagendakan minimal dua kali dalam satu bulan.

"Dengan dijatah 1 tabung per KK bagus aja sih, tapi kalau bisa per KK 2 tabunglah jangan 1 tabung," tandasnya.

Susahnya mendapatkan LPG 3 Kg juga diceritakan oleh Mulyana, pedagang gorengan di Gang Setia RT 4 Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara.

Ia membeberkan kelangkaan LPG 3 Kg ini sudah mulai dirasakan sejak 1 bulan terakhir, sehingga kerap kesulitan untuk berjualan.

"Hampir sebulan langka (gas LPG 3 Kg ). Kalau kita beli di pengecer, paling murah itu Rp50 ribu, pernah juga dapat Rp70 ribu," beber Mulyana yang ikut mengantre.

Baca juga: Stok dan Kuota di Kaltim Aman, Pertamina Ingatkan Saat ini Beli LPG 3 Kg Wajib Tunjukkan KTP

Mengandalkan pendapatan dari berjualan gorengan dengan menitipkan di warung-warung setempat, setidaknya ia butuh 1 tabung gas LPG 3 Kg setiap harinya untuk menjalankan usahanya.

Kelangkaan gas bersubsidi sejak sebulan terakhir, Mulyana lantas terpaksa beralih menggunakan gas LPG 12 kg dengan banderol harga Rp235 ribu, agar usahanya bisa terus berjalan.

"Itu karena sudah kesulitan cari (gas LPG 3 Kg ). Apalagi saya buat (gorengan) juga berdasarkan pesanan yang seharinya bikin 300-400 gorengan, jadi mau nggak mau beli gas LPG 12 Kg," ucapnya.

Mulyana juga menyambut baik gelaran operasi pasar gas LPG 3 Kg, dengan harga eceran tertinggi Rp19 ribu.

"Alhamdulillah merasa terbantu sekali. Tapi kalau bisa per KK dijatah dua tabung lah. Kasian kita pedagang kalau cuma dapat satu tabung per KK," tuturnya.

Sebab bagi Mulyana, meski kelangkaan gas LPG 3 Kg tidak berpengaruh terhadap pendapatannya berjualan. Namun membuat dirinya merasa rugi dalam hal waktu.

"Alhamdulillah nggak berpengaruh di pendapatan. Tapi kalau sudah langka pasokan gas itu ribet cari tabungnya, kita jadi rugi waktu," tandasnya.

Terlebih saat ini, waktu yang seharusnya ia pakai untuk mengolah bahan membuat gorengan terpakai dengan mengantre dalam gelaran operasi pasar.

"Hampir tiga jam kita ikut antre. Rugi di waktu kita, otomatis setelah istirahat baru mulai berjualan lagi," pungkasnya.

Warga Nunukan antre tabung gas Elpiji 3 Kg di sebuah pangkalan, Jalan TVRI Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, pada 13 Januari 2021.
Warga Nunukan antre tabung gas Elpiji 3 Kg di sebuah pangkalan, Jalan TVRI Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, pada 13 Januari 2021. (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

Untuk diketahui, operasi pasar ini merupakan inisiasi Pertamina Patra Niaga dan Pemkot Balikpapan.

Guna mengantisipasi potensi kelangkaan, serta memudahkan masyarakat untuk mendapatkan gas LPG 3 Kg.

Pantauan TribunKaltim.co, meski terik matahari menerpa, warga tampak sabar mengantre hingga operasi pasar berjalan tertib.

Secarik kertas fotokopi KK turut dalam genggaman mereka. Lantaran menjadi persyaratan untuk mendapatkan jatah 1 tabung gas LPG 3 Kg.

Untuk diketahui, operasi pasar oleh Pertamina dan Pemkot berlangsung 13-14 Januari 2024.

Operasi pasar ini total menyasar 22 kelurahan di kota Balikpapan, masing-masing kelurahan menyediakan pasokan 560 tabung gas LPG 3 Kg.

Baca juga: AWAS Sanksi Pangkalan Ditutup jika Layani Pembeli Tanpa NIK, Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Bawa KTP!

Stok Aman

Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menyatakan bahwa di awal tahun ini, stok LPG 3 Kg aman.

"Sebenarnya stok dan kuota di pangkalan resmi Pertamina tidak ada masalah,  apalagi saat ini baru pergantian tahun 2024,”  kata Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra.

Sesuai keputusan Pemerintah bersama Pertamina menetapkan per 1 Januari 2024 yang dapat membeli LPG 3 Kg hanya masyarakat yang terdaftar.

Masyarakat diimbau untuk mendaftarkan diri menggunakan KTP kepada Sub-Penyalur atau pangkalan resmi untuk memperoleh LPG 3 Kg.

Setiap pangkalan resmi Pertamina memiliki papan petunjuk (sign board) di tempat usaha mereka.

Hal ini untuk memudahkan masyarakat mengenali yang mana pangkalan resmi atau bukan.

Jika merujuk angka realisasi penyaluran LPG 3 Kg di Kaltim Tahun 2023 yang sebesar 99 persen, artinya kuota cukup.

"Dari kuota kurang lebih sebanyak 39,42 juta tabung telah tersalur 39,02 juta tabung sampai akhir Desember 2023.

Hal ini membuktikan jika dikaitkan dengan stok dan kuota LPG 3 kg tidak ada masalah di Kaltim," katanya.

Baca juga: Mulai 1 Januari 2024 Beli LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP, Diprioritaskan Warga yang Sudah Terdaftar

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai melakukan transformasi penyaluran subsidi LPG dari yang sebelumnya ke barang menjadi ke orang.

Perubahan sistem ini dilaksanakan secara bertahap di mana proses pendataan dan verifikasi masih bergulir.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Tutuka Ariadji menjelaskan transformasi pendistribusian LPG 3 Kg sudah dimulai sejak setahun lalu.

Tahap 1 dimulai pada Maret 2023, telah dilaksanakan proses pendataan pengguna LPG Tertentu oleh PT Pertamina ke dalam sistem berbasis web dan/atau aplikasi secara bertahap.

Hingga 31 Desember 2023, jumlah pengguna yang tercatat telah melakukan transaksi sebesar 31,5 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) di mana 24,4 juta NIK merupakan konsumen data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan 7,1 juta NIK merupakan konsumen on demand atau belum terdaftar.

Khusus konsumen on demand ini, lanjut Tutuka, kalau ada masyarakat datang ke pangkalan dan datanya belum tercatat dalam sistem, pemerintah masih membuka pendaftaran supaya orang tersebut dapat membeli LPG 3 Kg.

“Pelaksanaan transformasi subsidi ini, dicanangkan tahun ini. Terhitung mulai 1 Januari 2024 bagi pengguna yang belum terdata wajib melaksanakan pendataan sebelum membeli LPG 3 kg.

Kami mohon Pertamina dapat memfasilitas ini sampai semuanya terdaftar,” ujarnya.

Tutuka menegaskan, hingga saat ini pemerintah belum sampai pada pembatasan pembelian LPG 3 Kg karena proses pendataan masih terus berjalan.

Baca juga: Distribusi LPG 3 Kg Harus Tepat Sasaran, Ini Tanggapan Mereka

Dia menyatakan, program ini akan dilaksanakan dahulu secara nasional sambil terus dievaluasi.

“Kita masih dalam tahap pertama. Di sini kita tetap membuka pendaftaran, data ini bisa dinamis.

Kalau yang belum terdata kami imbau untuk daftar terus sehingga ini bisa jadi data pegangan kami,” terangnya.

Setelah proses tahap pertama rampung, transformasi penyaluran subsidi ini akan lanjut di tahap dua di mana pensasaran pengguna LPG tertentu mulai berjalan. 

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi, Mustika Pertiwi menjelaskan terkait dengan 7,1 juta NIK yang belum terdaftar pemerintah dan Pertamina akan melakukan verifikasi. 

“Data ini akan diverifikasi apakah memang konsumen atau masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi atau tidak,” jelasnya. (ars/Tribunkaltim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved