Berita Daerah Terkini

Kisah Perempuan Dayak, Yulita Avun Pemilik Telinga Panjang di Mahulu: Bangga Menjaga Warisan Leluhur

Inilah kisah perempuan Dayak bernama Yulita Avun, pemilik telinga panjang dari Mahakam Ulu (Mahulu) Kalimantan Timur, bangga menjaga warisan leluhur.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Yulita Avun, perempuan Dayak asal Mahulu, Kalimantan Timur pemilik telinga panjang mengaku membersihkan anting pemberatnya menggunakan sabun. (TribunKaltim/Kristiani Tandi Rani) 

Bahkan Yulita rutin melepas anting itu dan menggosoknya dengan sabun setelah mandi agar tetap steril.

"Itu setiap kali saya mandi saya pasti bersihkan dengan sabun, kita lepas baru gosok," ujarnya.

Umumnya sebagian masyarakat Dayak membersihkan anting pemberat dengan menggunakan tumbuhan ketimong.

Sejak lama masyarakat Dayak meyakini bahwa buah ketimong bisa menghilangkan karat pada anting.

Namun, di era modern karena susahnya mendapatkan ketimong, sehingga dibersihkan dengan sabun.

Baca juga: Sosok Mulan Miri, Pembuat Songkok Adat Dayak Benuaq untuk Presiden Jokowi saat Berkunjung ke Kubar

Mereka lebih memilih menggunakan sabun untuk membersihkan anting itu.

Terlebih prosesnya yang panjang membuatnya malas untuk membuat ketimong.

Meski Ia mengakui saat memakai ketimong untuk membersihkan anting akan lebih bersih.

"Tapi kalau pakai itu putih betul dia, ada juga anting yang berwarna merah," ucapnya.

Meski mulai ditinggalkan namun Yulita Avun tetap memelihara telinga panjangnya.

Atas dedikasinya mempertahankan budaya, Ia mendapat kesempatan mengikuti pemotretan telinga panjang tingkat nasional.

"Makanya mereka bawa saya ke Jakarta kemarin," imbuhnya. (*)

Penulis: Kristiani Tandi Rani

Baca juga berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved