Berita Nunukan Terkini

BPPD Nunukan Miliki Wacana Pembangunan PLBN Sei Menggaris, Tunggu Rapat Sosek Malindo

Begini penjekasan Sekretaris BPPD Nunukan, Yance Tambaru, terkait wacana pmebangunan PLBN di Kecamatan Sei Menggaris, Nunukan, Kalimantan Utars.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Sekretaris BPPD Nunukan, Yance Tambaru. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah (BPPD) Nunukan ungkap wacana pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kecamatan Sei Menggaris, Nunukan, Kalimantan Utara.

Wacana pembangunan PLBN Sei Menggaris itu disampaikan oleh Sekretaris BPPD Nunukan, Yance Tambaru.

Menurut Yance Tambaru, pembangunan PLBN Sei Menggaris akan menjadi satu diantara sejumlah pembahasan dalam pertemuan Sosial Ekonomi Malaysia- Indonesia (Sosek Malindo) yang direncanakan berlangsung pada 14 hingga 17 Mei 2024.

Lebih lanjut dia katakan bahwa, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan dua negara tersebut.

Baca juga: Terkendala Aturan Penggunaan Bahan Material Dalam Negeri, Pembangunan PLBN Long Midang Ditangguhkan

"Kami sudah lakukan rapat koordinasi bersama tim Sosek Malindo Pemerintah Provinsi Kaltara. Ada beberapa isu sentral yang akan kembali dibawa dalam pertemuan Sosek Malindo nanti. Termasuk bakal dibangunnya PLBN di Sei Menggaris," kata Yance Tambaru kepada TribunKaltara.com, Sabtu (20/04/2024), pagi.

Lanjut Yance,"Apalagi soal PLBN Sei Menggaris sudah masuk dalam kertas kerja kami. Kita tunggu rapat Sosek Malindo saja nanti," tambahnya.

Yance menyampaikan bahwa pembahasan terkait PLBN di Sei Menggaris, berkaitan erat dengan Malaysia yang telah membuka akses jalan di wilayah Serudong, Sabah.

Akses tersebut terhubung dengan wilayah Indonesia pada Patok A 708 di Kecamatan Sei Menggaris.

Bahkan Yance mengaku bahwa Malaysia mendorong agar ada PLBN di Patok A 708.

Baca juga: Progres Pembangunan PLBN Terpadu di Desa Labang 95 Persen, Lumbis: Kemungkinan Lebih Dulu Berfungsi

Kendati pemerintah daerah masih menunggu penentuan titik dari pemerintah pusat.

"Apakah titik masuk perbatasan nantinya di Patok A 708 atau titik perbatasan 485 sesuai dengan permintaan masyarakat. Kita menunggu penentuan dari pusat," ucapnya.

Dia menyebut bahwa tim Sosek Malindo Kaltara telah mengusulkan pembangunan PLBN Sei Menggaris ke pemerintah pusat.

Namun penetapan lokasi masih menunggu pihak Border Cross Agreement (BCA) yang dikoordinir oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Selain itu Yance menegaskan, pengoperasian PLBN Sebatik juga akan menjadi fokus pembahasan yang diinginkan oleh tim Sosek Malindo Kaltara.

"Sebenarnya isu internal kita sendiri untuk jadi nilai tawar adalah, meminta pihak Malaysia segera membahas terkait persoalan garis batas laut agar perlintasan internasional antara Sebatik-Tawau dapat segera berjalan," ujar ance.

Ilustrasi PLBN Sei Pancang Sebatik Nunukan, Kalimantan Utara
Ilustrasi PLBN Sei Pancang Sebatik Nunukan, Kalimantan Utara (TRIBUNKALTARA.COM/ HO-IWAN)

Hal tersebut Yance khawatirkan akan terjadi saat sudah adanya pembangunan PLBN Sei Menggaris.

"Jangan sampai Malaysia meminta kita untuk membangun PLBN di Sei Menggaris bahkan mengoperasikannya, tapi PLBN kita di Sebatik tidak ada kejelasannya. Tentu ini akan jadi nilai tawar kita, agar saling menguntungkan juga," ungkapnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis.

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved