Berita Nunukan Terkini

BPS Catat 67 Persen Warga Kaltara Aktif Bekerja, Masud Rifai Beber Keterlibatan Pekerja Perempuan

BPS Kaltara mencatat, sebanyak 372.300 orang penduduk aktif bekerja, dan merupakan bagian dari penduduk aktif secara ekonomi, atau 67,53 persen.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com
Ilustrasi. Warga Kaltara sebagian besarnya aktif bekerja. (Tribunkaltara.com) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat, sebanyak 372.300 orang penduduk Kaltara aktif bekerja, dan merupakan bagian dari penduduk aktif secara ekonomi, atau 67,53 persen dari total penduduk usia kerja pada 2023.

Disebutkan oleh Kepala BPS Kaltara Mas'ud Rifai, jumlah penduduk yang bekerja meningkat sesuai dengan pertambahan umur, kemudian menurun kembali menjelang usia pensiun atau umur tua.

"Peningkatan ini dipengaruhi oleh dua hal yaitu semakin tinggi tingkat usia, maka akan semakin kecil proporsi penduduk yang bersekolah, sehingga jumlah yang bekerja pada kelompok umur dewasa lebih besar daripada kelompok umur yang lebih muda," katanya.

Penyebab kedua, semakin tua usia seseorang maka tanggung jawabnya terhadap keluarga akan semakin besar," ujarnya.

Baca juga: Baru Bebas Penjara, Pria di Sei Menggaris Nunukan Kaltara Curi Uang Jutaan Rupiah untuk Judi Online

Data yang ada memberikan informasi bahwa dari 372.300 penduduk Kalimantan Utara usia 15 tahun ke atas, disebut aktif bekerja, atau sekitar 71,46 persennya merupakan penduduk berusia 25–54 tahun.

Kemudian 14,43 persen merupakan penduduk usia tua (55+) yang akan atau telah memasuki masa purna bakti/pensiun namun masih bekerja, dan 14,10 persen merupakan penduduk usia 15–24 tahun.

Faktor ekonomi diduga berperan dalam meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja pada usia sekolah maupun usia pensiun.

Penduduk usia 25–54 tahun di Kalimantan Utara yang mempunyai kegiatan bekerja sebesar 77,09 persen.

Sedangkan sisanya sebesar 22,91 persen termasuk sebagai kategori pengangguran dan bukan angkatan kerja.

Fakta lain yang menarik untuk dikaji lebih jauh adalah penduduk pada kelompok umur 15–24 tahun merupakan penduduk usia sekolah yang seharusnya melakukan kegiatan pendidikan menengah sampai pendidikan tinggi.

Kondisi ini, sebutnya dalam rilis BPS, Selasa (28/05/2024), berpengaruh terhadap kesejahteraan jangka panjang remaja tersebut.

Mas'ud mengatakan, ada beberapa latar belakang mengapa kelompok itu ikut terjun ke pasar kerja, antara lain membantu pekerjaan/usaha orang tua atau yang disebut sebagai pekerja keluarga, adanya kesulitan ekonomi keluarga, sehingga memaksa mereka untuk berhenti atau tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan terpaksa memasuki dunia kerja.

Demikian halnya pada kelompok usia tua, yang seharusnya telah memasuki masa pensiun, namun dari hasil Sakernas Agustus 2023 menunjukkan kurang dari separuh atau sekitar 40,83 persen dari total penduduk usia kerja kelompok umur 55 tahun ke atas yang masih bekerja

Pengamatan berdasarkan proporsi penduduk yang bekerja usia 25– 54 tahun menurut jenis kelamin, menunjukkan bahwa proporsi penduduk perempuan yang bekerja relatif lebih tinggi bila dibandingkan penduduk laki-laki, yakni 71,82 persen berbanding 71,27 persen.

Hal ini berbanding lurus pada kelompok umur 55 tahun ke atas, di mana proporsi penduduk perempuan yang bekerja pada usia 55 tahun ke atas sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi penduduk laki-laki yaitu masing-masing sebesar 14,46 persen dan 13,90 persen.

Baca juga: Bupati Malinau Lengkapi Sapras Penunjang Bagi Petani, Optimasi 400 Hektare Lahan Sawah 4 Kecamatan

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved