Ibu Kota Nusantara

Rocky Gerung Kritik Proyek IKN Nusantara, Sebut Terkendala APBN, Bukan Oposisi: Ini Proyek Jokowi

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan suatu proyek yang tidak jadi terbangun, melainkan dari awal, tidak ada ide atas perpindahan IKN.

|
Editor: Sumarsono
HO
Rocky Gerung yang dikenal sebagai Presiden Akal Sehat bersama Rektor Uniba Dr Isradi Zainal usai diskusi terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kampus Uniba. 

Rektor Universitas Balikpapan ( Uniba ), Isradi Zainal, pun memberikan tanggapan terhadap kritik Rocky Gerung.

“Rocky Gerung adalah orang yang kami anggap representasi dari yang mengkritisi IKN. Kami mengundang beliau karena memang berbeda pendapat dengan kami," kata Isradi.

Isradi menjelaskan, anggaran IKN adalah multiyears, hingga tahun 2045 dengan total sekitar 446 triliun rupiah.

"Di tahun 2022, ada 5,5 triliun rupiah dari dana PUPR. Di tahun 2023, ada sekitar 27 triliun rupiah. Di tahun 2024, ada sekitar 36,9 triliun rupiah," urainya.

Isradi menegaskan, anggaran tersebut tidak mengganggu sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan. Sebab itu, Isradi Zainal optimistis dengan perkembangan proyek IKN.

Baca juga: Detik-detik Rektor Uniba Isradi Zainal Serahkan Buku IKN ke-2 Hasil Tulisannya ke Presiden Jokowi

"Kantor Presiden sudah mendekati 90 persen, Istana Negara 80-an persen. Saya meyakini bahwa IKN itu akan sukses," ujarnya. 

Menurutnya, merayakan 17 Agustus di IKN adalah salah satu indikator keberhasilan awal proyek ini, kendati pelaksanaannya juga dilakukan di Jakarta.

Sementara Ketua Dewan Pembina Yapenti Uniba, Rendi Susiswo Ismail menekankan pentingnya dukungan terhadap keputusan politik tentang IKN sebagai langkah strategis untuk membangun Indonesia secara keseluruhan.

Dalam paparanya, ia menyatakan, civitas Uniba yakin bahwa ini bukan hanya tentang memindahkan ibu kota, tetapi juga tentang membangun Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

"Universitas Balikpapan sebagai garda terdepan dalam mendukung inisiatif ini, mempertimbangkan potensi besar bagi Kalimantan Timur yang selama ini terpinggirkan dalam pembangunan nasional," ungkapnya.

Ia mengulas dampak sosial, ekonomi, dan politik dari perubahan ini, dengan harapan dapat mengurangi disparitas regional yang telah lama menjadi isu.

"Dengan partisipasi aktif dari pemangku kepentingan dan akademisi, Universitas Balikpapan berupaya mendorong pemikiran konstruktif untuk mendukung transformasi positif bagi Kalimantan Timur dan Indonesia secara keseluruhan," ucapnya.

Lebih lanjut, Rektor Uniba Isradi Zainal, menambahkan, pihaknya berkomitmen menjaga agar lingkungan tidak terganggu yang terdampak proyek IKN

"Ini adalah langkah penting bagi Kalimantan sebagai penyangga utama hutannya," ucapnya.

Baca juga: Kepala Otorita IKN Mundur, Presiden Jokowi Tetap Optimistis Juli Berkantor di IKN: Tidak Pengaruh

Proyek IKN yang mencakup 180 ribu hektare hutan tanaman industri, menurut Isradi Zainal, memiliki peran penting dalam rehabilitasi lingkungan.

Menurutnya, hutan tanaman industri ini seluas sekitar 50 ribu hektar kini sudah dibangun dan memang bukan lagi hutan dalam arti sesungguhnya.

"Kita tetap mempertahankan 75 persen hutan dan hanya mengembangkan 25 persen sebagai area urban," tambah Isradi. (ars/zyn)

Baca berita terkini Tribun Kaltara di Google News

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved