Kisah Inspiratif Vickyko R Putra, Duta Baca Kaltara 2024, Bangun Rumah Pintar dan Perpustakaan Desa

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Nama lengkapnya Vickyko Romana Putra, akrab disapa Viko. Hari ini Viko dikukuhkan menjadi Duta Baca Kaltara 2024.

Ia menyabet kategori terbaik pertama setelah mengalahkan 8 peserta lainnya di ajang pemilihan Duta Baca Kaltara 2024 yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Utara.

Riko bersama dua rekannya yang juga menyabet juara terbaik dua dan tiga menerima penghargaan dan uang tunai dalam acara pengukuhan Duta Baca rovinsi Kaltara 2024.

Kegiatan ini dihadiri cukup banyak para pegiat literasi di Kaltara.

Perjalanan untuk bisa mencapai prestasi ini cukup panjang kata Viko yang diwawancarai TribunKaltara.com bersama awak media usai penyerahan hadiah.

Pria yang beralamat di Desa Gunung Putih, Tanjung Selor, Bulungan ini mengakui proses yang dilalui diawali mendaftar, ikut tes tertulis dan wawancara  hingga akhirnya terpilih peserta terbaik pertama.

Karena ini jadi pengalaman pertamanya tentunya sangat sulit apalagi harus mendalami literasi dan pembudayaan gemar membaca di Kaltara.

Misalnya kata Viko, dari sisi persaingan antar kontestan dimana finalis berkompeten di bidangnya.

Viko sendiri saat ini bekerja sebagai perangkat desa dan juga Kepala Perpustakaan Taruna Pustaka Desa Gunung Putih, Kabupaten Bulungan.

Baca juga: Duta Baca Tingkat Provinsi Kaltara Dikukuhkan, Upaya Meningatkan Literasi dan Masyarakat Gemar Baca

Memang selama tujuh tahun terakhir ia sudah aktif menjadi pegiat literasi.

Semua bermula dari inisiatifnya membangun Rumah Pintar di rumahnya Desa Gunung Putih.

Rumah Pintar ini dibangun olehnya dan mulailah mengumpulkan anak-anak di desanya untuk mau belajar apa saja.

Membaca menulis dan lainnya lewat buku yang ia miliki.

Saat itu di Rumah Pintar belum banyak buku yang dikoleksi. Hanya ada sekitar 70 buku koleksi pribadi yang ia kumpulkan.

Vkco mengumpulkan anak-anak di desanya agar ada aktivitas di tengah kemajuan teknologi, dan zaman serba canggih, di level anak-anak pun sudah bisa bermain gadget.

Baca juga: Vickyko, Pendiri Perpustakan Tarpus Terpilih Menjadi Duta Baca Kaltara 2024

"Berangkat dari keprihatinan.  Saya lihat mereka lebih cenderung habiskan waktunya dengan  bermain gadget.

Khawatir dengan kondisi ini dan memang Indonesia mencanangkan Indoenesia Emas 2045 maka ini salah satu usaha kami, ikut membangun generasi Indonesia lewat literasi," bebernya.

Ia juga mendirikan perpustakaan pribadi di rumahnya lalu tiga tahun terakhir berhasil membangun Perpustakaan Desa Taruna Pustaka.

Yang dilakukannya mendapat apresiasi dari Perpustakaan Nasional sebagai perpustakaan terbaik tingkat desa tahun 2022.

"Dari sana mungkin tim ada penilaian sendiri sehingga saya bisa raih terbaik pertama," paparnya.

Meski demikian awal membuat rumah pintar, tentu ada kendala dan kesulitan. Ia dihadapkan pada tantangan bagaimana menarik minat anak untuk mau membaca.

Namun upaya sungguh-sungguh dan juga beberapa kali diberikan pelatihan peningkatan kapasitas lembaga dan Perpusnas, sehingga perlahan dibuat kegiatan menarik dan mulailah banyak pengunjung perpustakaan saat itu.

Baca juga: Pemilik Perpus Tarpus Ikuti Pemilihan Duta Baca Kaltara 2024, Vickyko Romana: Pengalaman Pertama

"Seingat saya awalnya ajak keluarga yang ada anaknya, cerita ke temannya dan sekarang ratusan pengunjung dalam sebulan.

Kami bebaskan, buka setiap hari perpustakaannya kalau Minggu sampai malam. Kalau pagi banyakan dikunjungi mahasiswa dan siang anak-anak, sore ibu-ibunya," paparnya.

Saat ini di Perpustakaan Desa Taruna Pustaka sudah ada 3.000 koleksi buku yang bisa dibaca. 

Padahal awalnya ia hanya mampu mengumpulkan 100 buku.

"Buku bacaan anak-anak, pelajaran sekolah dan sekarang semua buku ada di perpustakaan kami," ujarnya.

Sebagai Duta Baca tentu tidak bisa berjalan sendiri. Bisa memulai dari kerja sama dan komunikasi dengan pemda, komunitas dan stakeholder.

Dan diwujudkan lewat program. Begitu juga perusahaan dan komunitas dan pelibatan pegiat literasi meningkatkan literasi di tengah masyarakat.

Ia tak menampik ada kendala di wilayah Kaltara apalagi banyak wilayah pelosok.

Viko menilai kurangnya akses informasi salah satunya, sehingga pola yang akan diterapkannya adalah berinovasi memanfaatkan teknologi informasi dan kegiatan menarik.

"Seperti festival literasi dan lomba. Kalau jangkauannya, kami ruang lingkupnya semua wilayah di Kaltara.

Baca juga: Tes Wawancara, 6 Peserta dari Bulungan dan Tarakan Bersaing di Pemilihan Duta Baca Kaltara 2024

Mulai dari Bulungan, Tarakan, Nunukan KTT dan Malinau kami akan koordinasi dengan dinas ke depan bisa susun program kerja dan bulan depan bisa action," ungkapnya.I

Ia juga menambahkan melihat ruang literasi di Kaltara sepenilaiannya terutama di Tarakan cukup luar biasa. Namun jadi catatan di daerah lainnya di Kaltara.

"Misal di tempat saya di Bulungan, banyak komunitas bergerak di bidang literasi sehingga perlu rangkulan, sentuhan supaya bisa gerak sama-sama bisa besar gerakannya.

Sementara ini belum massif seperti di Tarakan," pungkasnya. (*)