Kaltim Memilih

Koalisi Besar Dukung Rudy Mas’ud, Pilgub Kaltim Berpotensi Lawan Kotak Kosong: Demokrasi Tidak Sehat

Beberapa partai politik bergabung dalam Koalisi Besar mendukung Rudy Masud, Pilgub Kaltim 2024 berpotensi lawan kotak kosong, demokrasi tidak sehat.

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM
Partai politik ramai-ramai bergabung dalam Koalisi Besar mendukung Rudy Masud, Pilgub Kaltim 2024 berpotensi lawan kotak kosong, pertanda demokrasi tidak sehat. 

Budiman menambahkan, konsep demokrasi itu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, maka kotak kosong itu otomatis menutup peluang figur–figur.

“Kalau bahasa saya, jika calon tunggal melawan kotak kosong, demokrasi kita di Kaltim tidak sehat sebenarnya,” katanya.

Pengaruhi partisipasi

Angka keterlibatan pemilih diprediksi juga bakal menurun jika fenomena pasangan calon tunggal ini benar-benar terjadi.

Soal rendahnya antusiasme warga datang ke Tempat Pemungutan Suara ( TPS ) akibat kotak kosong, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim punya pengalaman, yakni pada Pilkada 2020.

Kepala Badan Kesbangpol Sufian Agus membeberkan pada Pilkada 2020 lalu, tingkat partisipasi pemilih di Kaltim hanya 60 persen, di bawah target nasional 77 persen.

Hal ini ditengarai karena kontestasi politik yang kurang kompetitif.

Pada Pilkada 2020, dua daerah tersebut hanya menampilkan hanya satu paslon.

Di Kukar, tak ada penantang calon petahana, Edi Damansyah -Rendi Solihin.

Baca juga: Hasil Survei Pilkada Kaltim 2024: Elektabilitas Isran Noor Ungguli Rudy Masud, hingga Andi Harun

Sementara di Balikpapan, juga hanya satu pasangan calon yakni Rahmad Mas’ud-Thohari Aziz.

Karena itu, ia berharap Pilkada Kaltim 2024 kompetitif dan tidak ada lagi pasangan calon tunggal.

Calon tunggal atau melawan kotak kosong, akan mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih di wilayah yang ada di Kabupaten/Kota di Kaltim.

Masyarakat Bingung

Sejumlah warga di Samarinda mengaku bingung ketika kontestasi Pilkada Kaltim terpaksa ada paslon yang melawan kotak kosong.

Mahasiswa UINSI Samarinda), Adrian, menilai kontestasi itu jadi tidak seru. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved