Berita Tarakan Terkini

Cerita Bahar Mahmud Caleg DPRD Tarakan dari PKS Gagal di PSU, Bakal Maju Lagi di Pemilu 2029

Gagal di Pemilu 204 dan PSU tidak membuat jera Bahar Mahmud caleg dari PKS untuk maju kembali di Pemilu 2024.Begini Alasannya.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Bahar Mahmud, salah satu caleg PKS yang gagal terpilih di PSU Dapil 1 Kecamatan Tarakan Tengah. 

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN- Meskipun gagal terpilih jadi calon legislatif (caleg) di DPRD Tarakan tahun 2024, tak membuat Bahar Mahmud, salah satu caleg dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera ) berkecil hati. Ia menganggap merupakn takdir tuhan dan belum waktunya.

Bahar Mahmud mengungkapkan, sudah dua kali gagal terpilih menjadi caleg DPRD Tarakan. Pertama di Pemilu 2019 dan kedua di Pemilu 2024 sampai akhirnya PSU (Pemilihan Suara Ulang) Dapil 1 Kecamatan Tarakan Tengah ia kembali gagal.  Meskipun begitu, ia akan tetap terus optimis untuk mencoba kembali bertarung di Pemilu 2029.

“Saya akan coba lagi. Karena bagi saya politik itu adalah jalan perjuangan bukan perjalanan akhir. Karena gagal coba lagi, kita punya misi. Saya tidak menganggap kalau hanya sekadar berpikir jadi dan gagal lalu berhenti tidak bisa. Tapi berjuang lagi. Kalau ikhtiar banyak sudah dilakukan, visi misi sampai sosialisasi kiri kanan tapi pada akhirnya suara masyarakat kepada yang dipilih,” ungkapnya.

Menurut Bahar Mahmud, Pemilu dan PSU merupakani peristiwa politik biasa, untuk itu ia  siap maju bertarung lagi dan tidak peduli berapa kali gagal yang penting ia tetap terus  bangkit. Ia akan berhenti berpolitik sampai dirinya sudah tidak kuat. 

Baca juga: Gagal Dapat 2 Kursi di DPRD Tarakan, PKB Legowo Terima Hasil PSU, Usman: Ini Upaya Transparansi

Selama ia masih mampu dan bernafas dan saat tes kesehatan dinyatakan lolos ia tetap terus mencoba. Seandainya gagal di tahun 2029, ia akan mencob lagi di tahun 2034. Setidaknya ia sudah berupaya namun pada akhirnya semua diniatkan kepada Tuhan.

"Tuhan tidak pernah menghakimi hasil. Yang Tuhan hakimi adalah proses. Tuhan tidak menghakimi kau berhasil atau tidak tapi sudahkah berproses dengan baik sudahkah benar-benar berjuang. Jadi gak boleh berhenti berbuat baik, meski pada akhirnya masih gagal, tidak peduli jangan takut,” tukasnya.

Bahar Mahmud mengaku, ketika diadakan PSU dirinya sempat optimis akan terpilih. Apalagi ada pemilih loyalitasnya masuk  DPT, sampai rela datang ke Tarakan mengikuti PSU demi memilih dirinya, padahal sedang kuliah di luar Tarakan. Untuk pemilih loyalitasnya ini adalah siswan yang diajarkan sejak kelas 4 SD.

“Padahal dia bisa berliburan di Jogja kurang luas dan kurang banyak apa lagi tempat liburan di sana tapi memilih ke Tarakan karena masuk DPT dan memilih saya,” ucapnya.

Namun di PSU, suara yang dimiliki Bahar Mahmud malah turun, ia hanya mendapatkan 190 suara. Padahal saat Pemilu 2019 pada 14 Februari lalu, ia mendapatkan 268 suara. 

Baca juga: Daftar 9 Caleg Terpilih Hasil PSU Dapil 1 Tarakan, 3 Caleg Turun, Randy PKB Tertinggi Peroleh Suara

Bahar Mahmud mengakui, maju menjadi  caleg banyak biaya yang harus dikeluarkannya, meskipun begitu ia anggap itu merupakan suatu resiko politik. Oleh karena itu, ia pun tidak mau berlarut dalam kesedihan karena gagal terpilih maju di DPRD Tarakan. Ia malah telah mengucapkan selamat kepada caleg terpilih walaupun dalam hatinya berat. 

“Kemarin malam saya ucapkan selamat kepada yang terpilih padahal dalam hati berat sebenarnya tapi kan gak boleh berlarut dalam kesedihan. Saya percaya kalau Tuhan mau beri kemuliaan kepada manusia, dia akan berikan kepada orang dikehendaki dan mencabut ke orang yang tidak dikehendaki,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan hasil perhitungan internal PKS berdasarkan tabulasi data yang dikumpulkan di C Hasil Salinan masing-masing saksi di 194 TPS, tertinggi diraih oleh Sabariah. Dimana di momen sebelum PSU sebelumnya, Sabariah mendapat 979 suara namun pasca PSU meraih sebanyak 1.196 suara.

Selanjutnya, urutan kedua ada Idoeliansyah sebanyak 977 suara, urutan ketiga ada Agus Winarno mendapat 284 suara, kemudian urutan keempat dirinya, Bahar Mahmud mendapatkan 191 suara. Urutan kelima ada Taufikul sebanyak 27 suara.

Urutan keenam ada H Said 16 suara, urutan ketujuh ada Irwan Nasir 12 suara. Urutan kedelapan ada Siti Kholila 9 suara dan urutan terakhir kesembilan diraih Fitri ada 7 suara. Untuk suara partai sendiri diraih sebanyak 50 sehingga perolehan suara keseluruhan sebanyak 2.769 suara.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved