9.000 Siswa TK-SMP di PPU Tahun Ini Dapat Seragam Sekolah Gratis, Pemkab Anggarkan Rp 9 Miliar

TRIBUNKALTARA.COM, PENAJAM - Sebanyak 9.000 siswa Taman Kanak-kanak, SD-SMP di Penajam Paser Utara ( PPU ) tahun ini menerima seragam gratis, Pemkab PPU anggarkan Rp 9 miliar.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Kabupaten PPU saat ini belum membagikan seragam gratis untuk peserta didik.

Namun dipastikan Pemkab PPU melalui Disdikpora kembali merealisasikan program seragam sekolah gratis tahun ini.

Penerimanya yakni peserta didik kurang mampu, mulai tingkat Taman Kanak-kanak (TK), SD-SMP.

Meski pengadaanya telah dilakukan, namun hingga saat ini memang belum dibagikan.

Menurut Kepala Disdikpora PPU Andi Singkerru, penyebabnya, karena adanya keterlambatan pengiriman barang (seragam) dari pihak ketiga selaku penyedia.

Baca juga: Disdikpora PPU Anggarkan Rp1 Miliar untuk Selesaikan SD 026 Penajam: Tahun Ini Belum Bisa Digunakan

"Pembagiannya kami rencanakan bertepatan dengan tahun ajaran baru, tetapi ada keterlambatan dalam pengiriman," ungkapnya Senin (26/8/2024).

Andi Singkerru menjelaskan , semua item seragam sudah ada di gudang Disdikpora.

Namun,  perlu disortir terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada masing-masing sekolah.

Penyortiran tujuannya agar setiap sekolah menerima sesuai dengan jumlah penerima yang telah mereka ajukan.

"Sedang disortir, sekarang ini Sepaku sudah, selanjutnya Babulu, Waru dan Penajam," ujarnya.

Baca juga: Pj Bupati Makmur Marbun Ingatkan ASN dan THL di Lingkungan Pemkab PPU Jaga Netralitas Selama Pilkada

Andi Singkerru mengatakan, sekolah masing-masing yang akan membagikan kepada para peserta didik.

Targetnya, dalam dua minggu ini para penerima sudah menggunakan seragam gratis yang diberikan pemerintah daerah.

"Kami sudah minta kepada sekolah agar ketika barangnya tiba itu langsung dibagikan ke siswa, agar mereka bisa cepat menggunakannya," terangnya.

Diketahui, Pemkab PPU menganggarkan Rp9 miliar tahun ini, untuk seragam sekolah gratis.

Penerimanya yakni peserta didik yang masuk kategori kurang mampu berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinas Sosial setempat.

Jumlah penerima mulai dari TK, SD hingga SMP tercatat sebanyak 9.000 orang. (*/adv)

Penulis : Nita Rahayu