Angka Pengangguran di Kalimantan Utara Menurun, Lapangan Kerja Terbanyak Sektor Pertanian

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik atau BPS Kaltara mencatat, pada semester I 2024, jumlah pengangguran di Kalimantan Utara mengalami penurunan 0,09 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala BPS Kaltara Masud Rifa’i mengatakan, jumlah angkatan kerja yang bekerja mengalami peningkatan yang semula 373 ribu jiwa pada 2023 naik menjadi 358,45 ribu jiwa.

“Jika dilihat dari semester sebelumnya, jumlah penduduk angkatan kerja mengalami perbaikan sebesar 0,78 persen,” katanya Kepala BPS Kaltara, Mas'ud Rifai dalam rilis tertulisnya, Kamis (03/10/2024).

Di sisi lain, Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga mengalami perbaikan, yang semula berada pada angka 4,10 persen menjadi 4,01 persen.

Baca juga: Angkatan Kerja Bertambah, BPS Catat Tingkat Pengangguran di Kaltara Berkurang: Kemiskinan Turun

Sejalan dengan kontraksi jumlah penduduk angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada periode laporan mengalami penurunan sebesar 2,51 persen.

Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka terus melanjutkan tren penurunan sejak pandemi Covid-19 dua tahun silam.

Hal tersebut menunjukkan kondisi perekonomian yang semakin membaik dan sejalan dengan meningkatnya kinerja lapangan usaha konstruksi melalui keberlanjutan proyek-proyek Pembangunan di Kaltara, termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN), yang pembangunan kawasan industri hijau Indonesia (KIHI).

Lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja pada Februari 2024 lalu adalah pertanian dengan persentase sebesar 31,36 persen dari total penduduk yang bekerja.

Disusul oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran (PBE) sebesar 16,29 persen serta Administrasi Pemerintahan sebesar 12,27 persen.

Baca juga: BPS Catat Jumlah Angkatan Kerja di Kalimantan Utara Februari 2024 Ada 358.450 Orang

Lapangan usaha Pengadaan Air, Listrik, dan Gas menjadi lapangan pekerjaan utama dengan share terendah yakni 0,24 persen, menurun dibandingkan periode sebelumnya dengan share sebesar 0,53 persen dari total penduduk yang bekerja.

Peran lapangan usaha konstruksi mengalami peningkatan dalam menyerap tenaga kerja menjadi 6,7 persen pada periode Februari 2024 setelah sebelumnya hanya menyerap 5,24 persen tenaga kerja. 

Meningkatnya serapan tenaga kerja pada sektor ini sejalan dengan pertumbuhan sektor konstruksi, perdagangan besar, dan industri pengolahan.

Berdasarkan status pekerjaan, peningkatan tertinggi dialami oleh penduduk dengan status Buruh/Karyawan yang meningkat menjadi 47,04 persen pada periode bulan Februari 2024, setelah pada periode sebelumnya mengalami penurunan sebesar 2,8 persen.

Penurunan paling tinggi terjadi pada penduduk dengan status Berusaha dibantu buruh tidak tetap dengan penurunan sebesar 3,05 persen.

(*)

Penulis: Edy Nugroho