Berita Tana Tidung Terkini
Terjebak Sandwich Generation Bagaimana Dampaknya, Ini Penjelasan Psikolog Tana Tidung Kaltara
Sandwich Generation adalah orang yang berperan untuk membiayai dirinya, orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Sandwich Generation adalah orang yang berperan untuk membiayai dirinya, orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ternyata berdasarkan penjelasan Psikolog Tana Tidung, Kaltara, Ien Maslichah yang disampaikan kepada TribunKaltara.com, Sandwich Generation justru terkadang menjadi beban bagi pelakunya.
"Yang model Sandwich Generation akan membebani diri sendiri itu memang benar karena kita itu bukan superhero yang bisa melakukan semuanya dan akhirnya terbebani pada satu orang," ujar Ien Maslichah, Sabtu (5/10/2024).
Pemilik inden layanan psikologi Kabupaten Tana Tidung itu menyarankan bagi pelaku Sandwich Generation untuk bisa membagi peran dengan anggota keluarga lainnya agar tidak dibebankan pada satu orang.
Baca juga: Bisa Pengaruhi Mental, Psikolog Tana Tidung Jelaskan Dampak Parent Abuse di Perkembangan Psikis Anak
"Tapi tetap kita harus bisa membagi sesuai porsinya misalnya masih ada adek-adeknya, orang tuanya, mau tidak mau sampaikan apa adanya istilahnya kita sama-sama berjuang tidak cuma tertopang pada satu orang saja," sarannya.
Menurutnya tidak benar jika orang yang terjebak dalam Sandwich Generation menganggap dirinya sebagai tulang punggung keluarga.
"Dan menurut saya salah kaprah ketika kita berpikir bahwa kita tulang punggung keluarga berarti saya harus mencarikan atau memenuhi semua kebutuhan keluarga," tuturnya.
Berbeda jika dalam satu keluarga tidak ada anggota lain yang memiliki kemampuan untuk bekerja mau tidak mau ia akan berperan sebagai tulang punggung keluarga.
"Tapi beda lagi kalau konsepnya memang didalam keluarga itu semuanya tidak bisa dioptimalkan misal adiknya masih terlalu kecil, orang tua sakit atau mohon maaf sudah tidak ada karena memang itu yang bisa dikatakan dia tulang punggung beneran," ungkapnya.
Sedangkan dalam sistem Sandwich Generation, orang tua yang berperan sebagai tulang punggung dan masih mampu untuk bekerja justru membebankan tugasnya kepada anak.
"Tapi kalau Sandwich Generation ini kan konteksnya beda, sebenarnya orang tuanya masih sehat, dan anggota keluarga yang lain juga mampu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tapi tidak mau berusaha sehingga dibebankan kepada satu anak," tambahnya.
Ia juga menyangkan jika ada orang tua yang justru membebankan tanggung jawab pada anaknya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya meskipun anak tersebut sudah bekerja.
"Terkait dengan orang tuanya yang tidak mau berusaha sebenarnya ini keliru makanya seharusnya punya mindset jangan membebani semuanya ke anak jadi jangan mengharap ke anak meskipun si anak sudah bekerja," kesahnya.
Ia mengatakan tidak masalah meminta bantuan kepada anak selama itu tidak berlebihan dan menjadi beban bagi anak.
"Setidaknya walau dia sudah bekerja pun istilahnya bisa kita minta tolong tapi sewajarnya sehingga tidak semuanya dibebankan ke anak," katanya.
| Pembangunan Dudukan Profil Sumur 1 TMMD ke-126 di Tana Tidung Capai 46 Persen |
|
|---|
| Dorong Pelaporan Kegiatan Penanaman Modal, DPMPTSP Tana Tidung Luncurkan Inovasi PelitA |
|
|---|
| Baru 20 Pelaku Usaha di Tana Tidung Kaltara Ajukan Sertifikasi Halal: Terkendala Rumah Produksi |
|
|---|
| Gelaran Irau dan HUT Malinau, Pesanan Travel di Tana Tidung Meningkat Tajam Saat Artis Silet Open Up |
|
|---|
| TMMD ke-126 Kodim 0914 Tana Tidung Capai 57 Persen, Dansatgas Ikut Pegang Cangkul Ratakan Tanah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.