Berita Tana Tidung Terkini
Salah Satu Buah Khas Kalimantan, Ini Perbedaan Durian Hutan Merah dengan Durian Lainnya
Salah satu keuntungan tinggal di Kalimantan, khususnya di Kalimantan Utara, yaitu banyaknya jenis buah yang jarang ditemui di daerah lain.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Salah satu keuntungan tinggal di Kalimantan khususnya di Kalimantan Utara ( Kaltara ) yaitu banyaknya jenis buah yang jarang ditemui di daerah lain.
Salah satu buah yang sering dijumpai di Kalimantan Utara terutama di Kabupaten Tana Tidung sendiri yaitu durian hutan.
Sekilas tidak ada yang membedakan bentuk durian hutan ini dengan durian yang umumnya kita jumpai hampir di seluruh bagian Indonesia ataupun negara-negara lainnya.
Namun jika diperhatikan ukuran dan bentuk duri dari durian hutan ini berbeda dari durian biasanya.
Baca juga: Cegah Hama Durian dan Jaga Ekosistem Pertanian, Balai Karantina Tangani 112 Bibit Masuk ke Kaltara
Ukuran dari durian hutan ini cenderung lebih kecil dengan duri yang lebih panjang sedangkan durian yang biasa lebih besar dan durinya tidak terlalu panjang.
Diungkapkan salah satu pedagang buah musiman, Ita kepada TribunKaltara.com durian hutan yang ada di Kalimantan memiliki jenis yang beragam.
"Kalau di Kalimantan ini kan banyak jenis durian ada juga durian hutan dan durian hutan itu banyak juga macamnya kalau ini durian merah ada juga durian hutan yang hijau," ungkap Ita, Rabu (30/10/2024).
Ia mengatakan jika durian jenis lain akan jatuh dari pohon ketika matang, namun durian hutan merah ini justru tidak akan jatuh meski buahnya sudah busuk.
"Durian ini tidak akan jatuh kalau sudah masak dia tetap di pohon bahkan sampai kulitnya terbuka tetap di atas pohon bahkan sampai busuk tidak akan jatuh buahnya," katanya.
Sehingga jika ingin mendapatkan buah durian hutan merah ini harus dengan cara dipanjat terlebih dahulu pohonnya.
"Jadi kalau mau diambil harus dipanjat terlebih dahulu Itu perbedaannya sama durian hutan yang warna hijau," lanjutnya.
Ia menyampaikan perbedaan lain dari durian hutan dengan durian lainnya yaitu tidak adanya kandungan gas sehingga dapat dikonsumsi dengan jumlah yang lebih banyak.
"Perbedaannya dengan durian lain itu durian merah ini tidak memiliki gas jadi kalau orang yang memiliki penyakit kaya tekanan darah tetap bisa makan banyak," ujarnya.
Jika dilihat warna kulit durian hutan merah ini juga mirip dengan buah elai salah satu buah khas Kalimantan yang bentuknya juga mirip dengan durian.
Meskipun warna kulit durian hutan merah dengan buah elai sama-sama kuning namun warna isi dari kedua jenis buah tersebut tentu berbeda.
"Kalau durian merah ini beda juga sama buah elai memang warna kulit sama kuning tapi isinya beda beda kalau elai kan kayak jingga gitu warnanya kalau ini merah," sambungnya.
Ia menambahkan buah durian hutan merah ini merupakan jenis durian yang paling langka karena polusi pohonnya yang sangat sedikit dan sulit ditemui.
"Durian hutan ini termasuk langkah karena jarang ditemui memang berubahnya mengikuti musim bisa setahun sekali kayak durian biasa tapi pohonnya sudah jarang ditemui," tambahnya.
Ia juga menyebutkan penikmat durian hutan ini juga cukup banyak sehingga membuat harga jual jenis durian ini juga cenderung lebih tinggi.
"Banyak orang yang suka sama durian hutan ini makanya harganya lebih tinggi dari durian lain karena memang ini yang paling langka," sebutnya.
Pantauan TribunKaltara.com, harga dari durian hutan ini sendiri Rp 30 ribu hingga Rp 45 ribu perbiji yang terbilang ukurannya kecil.
Sedangkan durian biasa berkisar Rp 30 hingga Rp 40 ribu dengan ukuran yang jauh lebih besar.
Keunikan lain dari durian hutan ini karena daging buahnya justru dikonsumsi masyarakat khususnya suku Tidung dengan cara dimasak seperti sayuran.
"Kalau orang suku di sini kayak Tidung gitu mereka masak di tumis atau buat kaya sambel karena rasanya lebih berlemak jadi kaya tempoyak gitu tapi ini tidak diawetkan kalau tempoyak kan diawetkan dulu kalau ini bisa langsung di masak," ucapnya.
Baca juga: Lagi Musim, Cukup Rp 10 Ribu Sudah Bisa Menikmati Durian di Bulungan, Bisa Tukar Kalau Tidak Manis
Namun tentu saja bagi orang awam lebih suka mengkonsumsi buah jenis ini secara langsung tanpa diolah dalam bentuk masakan.
"Kalau orang pendatang gitu biasanya mereka lebih suka yang dimakan langsung jadi tidak di masak lagi," tutupnya.
Ita sendiri menjajakan jualannya di depan lapangan RTH Djoesoef Abdullah tepatnya di Jl Perintis, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ) dengan menggunakan mobil.
(*)
Penulis : Rismayanti
Pekan Kebudayaan Daerah, Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali Ikut Main Gobak Sodor hingga Sumpit |
![]() |
---|
KPH Bentuk 17 Kelompok Masyarakat Peduli Api di Tana Tidung, Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan |
![]() |
---|
Harga Sayuran di Tana Tidung Masih Tetap Stabil Rp 5 Ribu Dua Ikat, Jarang Alami Kenaikan |
![]() |
---|
Disdikbud Tana Tidung Gagas Inovasi PENSIL untuk Tingkatkan Literasi Siswa Sekolah Dasar |
![]() |
---|
Curhat Pengrajin Rotan di Tana Tidung Kalimantan Utara, Ngaku Tahun Ini Masih Sepi Pesanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.