Berita Nunukan Terkini
Alami Depresi Berat, Seorang Pria Pulau Sebatik Nunukan Ditemukan Tewas Tidak Wajar di Pondok
Gegara ada masalah keluarga, Jumadi yang tinggal di Pulau Sebatik, Nunukan Kalimantan Utara ditemukan tewas tidak wajar di sebuah pondok milik Andi.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Seorang pria di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara mengalami depresi berat dan tewas tidak wajar di dalam sebuah pondok Jalan Yos Sudarso, RT 006, Desa Tanjung Karang, Kecamatan Sebatik,Minggu (01/12/2024), pukul 20.00 Wita.
Pria bernama Jumadi ini bernasib malang dengan memilih mengakhiri hidupnya di pondok milik warga atas nama Andi Anir.
Kapolsek Sebatik Timur, Iptu Wisnu Bramantio, menyampaikan jenazah Jumadi yang tewas tergantung tali terpal dengan panjang 4 meter itu, ditemukan seorang warga yang mampir di pondok tempat kejadian perkara (TKP).
"Awalnya seorang pria berstatus pelapor (Andi Ancu) masuk ke dalam toko untuk melakukan transaksi transfer uang. Setelah selesai melakukan transaksi, pelapor keluar kemudian menuju ke pondok yang berada di samping toko tersebut. Tujuannya ke pondok mau pakai WiFi di pondok itu," kata Wisnu Bramantio kepada TribunKaltara.com, Senin (02/12/2024), pukul 10.00 Wita.
Baca juga: Pria Ditemukan Tewas Tidak Wajar di Kamar Kos Bulungan, Diduga Terlibat Pencurian di Tempat Kerja
Setelah pelapor tiba di pondok, dia melihat sepasang sendal di tangga pondok. Pelapor yang penasaran dengan sendal itu, lalu masuk ke dalam pondok dan kaget melihat seorang laki-laki tewas dengan tidak wajar dengan tali pada leher di sebuah kayu bagian atas pondok.
"Melihat kejadian tersebut pelapor langsung memanggil orang yang berada di sekitar pondok dengan mengatakan 'woi si Madi tegantung'," ucap Wisnu.
Wisnu beberkan keterangan dari sejumlah saksi, bahwa korban diketahui memiliki penglihatan yang kurang jelas, sehingga susah beraktivitas.
Korban Jumadi juga sudah satu tahun tinggal menumpang di rumah warga atas nama Andi Anir, lantaran tak punya keluarga di Sebatik.
"Saksi-saksi menerangkan bahwa korban sehari-harinya hanya tinggal di rumah. Korban sudah satu tahun tinggal menumpang di rumah warga, semenjak korban berpisah dengan istrinya. Korban juga tidak punya keluarga di Sebatik," ujarnya.
Baca juga: Seorang PMI asal Sulbar Ditemukan Tewas tak Wajar di Nunukan, Sempat Kabur dari BP3MI Kaltara
Menurut Wisnu, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, perlawanan, serta benda tajam ataupun benda tumpul di sekitar TKP (tempat kejadian perkara).
Lebih lanjut Wisnu katakan bahwa korban sebelumnya memiliki permasalahan rumah tangga, sehingga menyebabkan korban ditinggalkan oleh istri dan anaknya.
"Korban diduga kuat depresi dengan masalah rumah tangganya. Korban semasa hidupnya sering curhat kepada pemilik rumah hendak mengakhiri hidupnya. Saudara pemilik rumah yang mendengar curhatan korban selalu memberi nasehat kepadanya," ungkapnya.
(*)
Penulis: Febrianus Felis
| Diskominfo Nunukan Optimis Raih Hasil Terbaik di E-Monev Keterbukaan Informasi Publik Kaltara 2025 |
|
|---|
| Semarak HUT Nunukan ke-26, Bupati Irwan Puji Antusiasme Warga Selisun Gelar Lomba Karaoke dan Domino |
|
|---|
| Pemkab Nunukan Genjot Pembangunan Perbatasan, Rakor Tegaskan Sinkronisasi Program dan Aksi Nyata |
|
|---|
| Turnamen Futsal Pelajar Series Gride ID 2025 Berakhir, Bupati Nunukan Ajak Pelajar Terus Berprestasi |
|
|---|
| Terduga Pelaku Pencurian Didominasi Residivis, Kajari Nunukan Dorong Restorative Justice |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/ilustrasi-gantung-diri-15092020.jpg)