Berita Tana Tidung Terkini

Hadiri Hasil Belajar Pendidikan Guru Penggerak, Bupati KTT: Peran Pengajar Sama Dengan Orang Tua

Bupati KTT memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan pertemuan tatap muka empat rencana kerja dan panen hasil belajar pendidikan guru penggerak.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
HO/Diskominfo Tana Tidung
Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali saat melihat pameran panen hasil belajar guru penggerak, di gedung Pendopo Djaparudin Tideng Pale, Rabu (4/12/2024). (HO/Diskominfo Tana Tidung) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali hadir memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan pertemuan tatap muka empat rencana kerja dan panen hasil belajar pendidikan guru penggerak angkatan 11 daerah khusus yang digelar Balai Guru Penggerak ( BGP )  Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ).

Kegiatan ini dilaksanakan di gedung Pendopo Djaparudin Tideng Pale, Rabu (4/12/2024) dan turut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara )Teguh Henri Sutanto, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung Hersonsyah.

Pada kegiatan ini seluruh yang hadir juga diajak untuk melihat pameran yang berupa hasil belajar pendidikan guru penggerak yang dipajang di dalam gedung Pendopo Djaparudin Tideng Pale.

Dalam sambutannya Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali menyampaikan guru memiliki peran yang hampir setara dengan orang tua karena keikhlasannya dalam mendidik.

Baca juga: Chintia Deli Guru TK Negeri Terpadu KTT, Ikut Program Komputasional Anak Usia Dini di Korea Selatan

"Guru itu diberikan posisi yang sangat tinggi jabatannya karena guru itu punya jiwa yang mulia dan keikhlasannya sama seperti orang tua mendidik anak-anaknya," ujar Ibrahim Ali, Rabu (4/12/3024).

Menurutnya seorang guru tentu tidak pernah membeda-bedakan anak didiknya dan guru juga tidak dapat melihat seperti apa kesusksesan anak didiknya di masa depan.

"Guru tidak pernah membeda-bedakan anak didiknya karena guru sendiri pun tidak mau tahu siapa diantara anak didiknya yang akan sukses di masa mendatang," tuturnya.

Ia juga mengatakan terlibat dalam dunia pendidikan tentu hasilnya tidak langsung diterima di waktu singkat, tapi baru bisa terlihat hasil pembelajaran itu di masa yang jauh kedepan.

"Saya sadar bahwa investasi di dunia pendidikan ini seperti kita menanam tanaman yang tidak akan kita panen dalam 1 atau 2 tahun dan mungkin di periode kedua saya pun kita belum melihat hasil itu secara signifikan tapi nanti setelah 10, 11 atau bahkan 15 tahun yang akan datang baru bisa kita lihat hasilnya," katanya.

Namun sudah menjadi kewajiban seorang kepala daerah untuk berperan dalam mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan penting bagi masyarakatnya termasuk kebutuhan pendidikan.

"Tapi itu lah tugas pemimpin untuk menyiapkan fondasi awal untuk mempersiapkan segala sesuatunya di masa mendatang," ucapnya.

Ia juga menjelaskan panen hasil belajar ini menjadi momentum untuk merayakan pencapaian guru penggerak dalam melaksanakan programnya.

"Panen hasil belajar ini adalah momen penting untuk merayakan pencapaian pada guru penggerak telah menyelesaikan program ini," jelasnya.

Akan tetapi bukan sekedar perayaan, panen hasil belajar ini juga sebagai gambaran pelaksanaan pembelajaran dalam yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dalam diri peserta didik.

"Namun lebih dari itu panen hasil belajar ini juga menjadi ajang untuk melihat bagaimana implementasi dari ilmu yang telah diperoleh dapat membawa perubahan nyata di lapangan menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif kreatif dan berorientasi pada perkembangan potensi setiap siswa," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved