Berita Nunukan Terkini
43.447 DPT Golput di Pilkada 2024, Begini Penjelasan Pakar Kepemiluan UI Titi Anggraini
Dalam Pilkada 2024 di Nunukan Kalimantan Utara, ternyata banyak DPT yang pilih golput atau tidak menyalurkan hak pilih ke TPS. Begini Alasannya.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sebanyak 43.447 pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak menyalurkan hak pilihnya di TPS (tempat pemungutan suara) alias golput pada Pilkada 2024.
Ketua KPU Nunukan Rico Ardiansyah mengatakan jumlah pemilih pada DPT sebanyak 153.210 suara.
"Jumlah DPT yang tidak menggunakan hak pilihnya di Pilkada Nunukan 2024 sebanyak 43.447 orang. Ada sekira 30 persen dari jumlah pemilih dalam DPT yang tidak salurkan hak pilihnya di TPS, " kata Rico Ardiansyah kepada TribunKaltara.com, Sabtu (07/12/2024), pukul 13.35 Wita.
Kendati begitu, kata Rico Ardiansyah secara keseluruhan angka partisipasi pemilih pada Pilkada Nunukan 2024 masih lebih tinggi dibandingkan Pilkada 2019 pada angka 70 persen dan Pemilu 2024 pada angka 73 persen.
Baca juga: KPU Nunukan Kaltara Sebut Golput di Pilkada 2024 Sebesar 25 Persen, Akui Sudah Maksimal Sosialisasi
"Memang ada kenaikan angka partisipasi pemilih bila dibanding Pilkada 2019 dan Pemilu 2024. Meski begitu tetap menjadi evaluasi bagi KPU untuk mengurangi angka golput pada Pemilu berikutnya," ucapnya.
Rico Ardiansyah mengaku bahwa KPU Nunukan telah bekerja maksimal mensosialisasikan pelaksanaan Pilkada 2024 melalui berbagai macam cara. Bahkan sosialisasi untuk datang ke TPS dibantu aparat kepolisian.
"Kami sudah maksimal melakukan sosialisasi. Kami juga sudah mendekatkan TPS dari pemukiman warga dengan harapan semua warga yang punya hak pilih datang ke TPS," tambahnya.
Sementara itu, angka golput yang cukup tinggi di Pilkada Nunukan 2024 mendapat sorotan
Pakar Kepemiluan dari Universitas Indonesia (UI), Titi Anggraini.
Menurut Titi Anggraini., pemilih menggunakan hak pilih di Pilkada pada umumnya lebih dominan digerakkan oleh faktor pasangan calon (Paslon).
Baca juga: Ketua DPRD Kaltara Ajak Masyarakat Tidak Golput di Pilkada 2024
"Paslon itu punya pengaruh besar bagi pemilih, apakah ingin menggunakan hak pilihnya atau tidak. Selama pemilih tidak yakin pada Paslon, maka sebagus apapun sosialisasi dan upaya meyakinkan pemilih dari KPU beserta jajarannya, tetap saja akan sulit untuk memastikan pemilih mau menggunakan hak pilihnya," ujar Titi Anggraini melalui telepon seluler.
Apalagi kata Titi Anggaraini, memilih adalah hak, sehingga pemilih tidak bisa dipaksa untuk menggunakan hak pilihnya.
Dosen Fakultas Hukum UI itu, meminta KPU berbenah dalam penyelenggaraan Pilkada.
"KPU harus berbenah, mulai dari memastikan semua pemilih yang berhak masuk dalam DPT, surat pemberitahuan pemilih terdistribusi kepada semua pemilih, serta menjaga profesionalitas dan integritas. Sehingga pemilih yakin bahwa suara mereka akan dikelola dengan benar oleh penyelenggara," tutur Titi.
Meski di saat yang sama, Titi menjelaskan bahwa angka golput yang tinggi harus membuat partai politik melakukan koreksi.
Koreksi yang dimaksud Titi, apakah struktur partai sudah bekerja optimal dalam berkampanye dan datang menjangkau pemilih, sehingga pemilih mau menggunakan hak pilihnya.

pemilih
DPT
TPS
golput
Pilkada 2024
KPU Malinau
Rico Ardiansyah
Pemilu
Titi Anggraini.
Paslon
Universitas Indonesia
TribunKaltara.com
Kejari Nunukan Musnahkan Barang Bukti 87 Perkara Inkracht, Termasuk 16 Ton Pupuk dan Sabu 10,87 Gram |
![]() |
---|
Kepala Imigrasi Nunukan Sebut Perbatasan Titik Kritis TPPO, Sindikat Kian Canggih dan Terorganisir |
![]() |
---|
Kepala BP3MI Kaltara Ingatkan Bahaya Jalur Ilegal ke Malaysia: Tidak Ada Perlindungan Hukum |
![]() |
---|
Sawah Kekeringan dan Panen Terancam, Jalan ke Krayan Selatan Nunukan Kaltara Masih Dalam Perbaikan |
![]() |
---|
Sambut HUT RI, Polairud dan Binmas Polres Nunukan Bagikan Bendera Merah Putih di Wilayah Pesisir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.