Banjir Pesanan Jelang Natal, Pembuat Hampers dan Parcel Kue di KTT Bisa Raup Keuntungan Rp50 Juta

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Disetiap perayaan hari raya seperti lebaran dan Natal biasanya masyarakat baik yang merayakan maupun tidak kerap berbagi hampers ataupun parcel kepada teman maupun keluarga dan rekan kerja.

Tentunya hal itu menjadi peruntungan bagi pembuat hampers dan parcel terutama menjelang perayaan Natal 2024 ini.

Salah satunya Andi Arhiyanti, pemilik toko kue di Kabupaten Tana Tidung yang juga membuka jasa pembuatan hampers, parcel dan bucket.

Saat ditemui di toko kue miliknya, Selasa (10/12/2024) kepada TribunKaltara.com, Andi Arhiyanti mengatakan biasanya ia mulai membuat parcel maupun hampers sejak 20 hari sebelum Natal.

Baca juga: Pj Bupati Zainal Arifin Pastikan Stok Pangan di PPU Cukup Jelang Natal dan Tahun Baru

"Natal itu kan Tanggal 25 Desember ya nah saya biasanya 20 hari sebelumnya itu sudah ready untuk hampers dan parcel tapi kalau yang saya buat khusus kue kering atau kue basah begitu terus saya kasih kayak minuman juga," kata Andi Arhiyanti.

Ia menuturkan pada perayaan hari raya termasuk Natal peminat parcel dibandingkan dengan hampers hal ini karena harganya lebih terjangkau.

"Kalau untuk parsel sama hampers itu biasanya laku cuma di hari besar seperti Natal atau lebaran begitu tapi biasanya yang paling banyak laku itu lebih ke parcel sih karena harganya lebih terjangkau dibanding hampers," tuturnya.

Ia menyebutkan untuk hampers ia buka mulai dengan harga Rp 250 ribu sedangkan parcel dapat dibeli dengan harga di bawah Rp 100 ribu.

"Kalau hampers itu saya open budget itu dari Rp 250 ribu sampai Rp 500 ribu jadi orang-orang tertentu saja yang beli, sedangkan kalau parcel itu harganya mulai dari di bawah Rp 100 ribu dan paling mahal itu sampai Rp 200 ribu jadi siapapun bisa jangkau untuk budget segitu," sebutnya.

Ia juga mengungkap rata-rata pelanggan yang membeli parcel atau hampers di tokonya dari kalangan pegawai yang biasanya diberikan kepada rekan kerja atau pun kerabat.

"Tapi kalau yang pesan hampers sama parsel ini kebanyakan pegawai sih untuk kasih ke teman-teman atau bosnya begitu karena mereka itu biasanya saling bertukar kayak misal pas lebaran yang non Islam kasih ke yang Islam natal nanti gantian yang Islam lagi kasih ke yang Nasrani seperti Kristen atau Katolik begitu," ungkapnya.

Tak hanya menyediakan hampers dan parcel, Andi Arhiyanti juga menyediakan kue kering dan basah yang tidak dikemas dalam bingkisan dan penjualannya tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat Tana Tidung tapi sampai ke daerah lain.

"Saya ini kan tidak cuma jual parsel sama hampers aja ya tapi kalau mau beli kuenya aja juga bisa dan tidak untuk masyarakat KTT saja, sampai ke Tarakan pun juga bisa dan pengiriman biasanya lewat speedboat," ucapnya.
 
Ia sampaikan laba yang bisa ia dapatkan dari berjualan kue di luar hari besar bisa mencapai Rp 10 juta dalam satu bulannya.

"Masya Allah untuk keuntungan bersih itu saya bisa dapat pas hari biasa itu sampai kurang lebih Rp 5 juta sampai Rp 10 juta perbulan itu sudah bersih dan sudah dikurangi untuk modal totalnya segitu," ujarnya.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemkab PPU Rutin Gelar Pasar Murah dan Pantau Harga Bahan Pokok

Sedangkan pada saat mendekati hari raya seperti lebaran dan Natal, dirinya bisa meraih keuntungan bersih hingga mencapai Rp 50 juta perbulan.