Berita Nunukan Terkini

Vendor MBG di Nunukan Kaltara Bantah Pernyataan Anggota DPRD Soal Dapur yang  Tak Steril Saat Sidak

Vendor makan bergizi gratis (MBG) di Nunukan bantah pernyataan Anggota DPRD Nunukan soal dapur yang tidak steril saat inspeksi mendadak (Sidak).

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Febrianus Felis
Situasi dapur Marwan yang berlokasi di Jalan Sei Jepun, Kecamatan Nunukan Selatan, Selasa (21/01/2025), sore. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Vendor makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) bantah pernyataan Anggota DPRD Nunukan soal dapur yang tidak steril saat inspeksi mendadak (Sidak).

Ketua Komisi II DPRD Nunukan, Andi Fajrul Syam melakukan Sidak ke dapur tempat penyajian MBG yang berlokasi di Jalan Sei Jepun, Kecamatan Nunukan Selatan, Senin (20/01/2025), siang.

Sidak dilakukan buntut sorotan beberapa sekolah terhadap menu MBG yang belakangan ini mencuat.

Seperti yang dikeluhkan oleh SDN 003 Nunukan Selatan, lantaran puluhan siswa termasuk beberapa guru mengalami perut mual hingga diare seusai menyantap menu MBG.

Baca juga: Soal Rencana Penerapan MBG di Malinau Kaltara, Dinas Pendidikan Sementara Kaji Sebaran Kebutuhan

"Temuan kami di dapur pengolahan MBG, dapurnya tidak steril. Ruang produksi tidak memenuhi standar kebersihan dengan sampah yang berserakan. Ruangan dapur berantakan, serta tempat penyimpanan bahan mentah yang bercampur aduk," kata Andi Fajrul Syam kepada TribunKaltara.com, Selasa (21/01/2025), sore.

Tanggapan Vendor MBG

Vendor MBG di bawah Yayasan Abi Al Ummi Nunukan Selatan, Muhammad Marwan (28), membantah pernyataan Anggota DPRD Nunukan tersebut.

Menurut Marwan, saat Sidak dilakukan, relawan MBG sedang mempersiapkan menu makanan di dapur untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah. Sehingga dia mewajarkan kondisi dapur yang terlihat berantakan.

"Sidak di dapur kami itu bagus saja, sehingga jadi bahan evaluasi kalau ada kritikan. Tapi beliau datang saat relawan MBG lagi masak untuk pengantaran siang hari. Saat memasak lantai dapur pasti ada sayur yang jatuh. Tapi tidak mungkin sayur yang jatuh di lantai, disajikan untuk orang makan," ucap Marwan.

Marwan menyampaikan bahwa dapur tempat memasak MBG sudah disurvei oleh tim dari Badan Gizi Nasional (BGN), sebelum disetujui menjadi vendor.

"Anggota DPRD yang Sidak kemarin nanya kenapa ada kulit buah labu di samping orang ngiris labu. Ya harus gimana. Nanti setelah masak tetap dibersihkan juga dan dibuang ke tempat sampah," ujarnya.

Marwan menyebut dia memiliki 42 relawan MBG di dapurnya. Termasuk sopir dan petugas yang mengangkut makanan ke sekolah.

"Ada 14 orang yang memasak. Lalu 13 orang bagian packing. Ada 2 petugas kebersihan lantai dalam ruangan. Satu petugas membersihkan depan ruangan. Ada 5 orang tugasnya nyuci food grade dan ompreng stainless (kotak makanan), serta 6 sopir dan pengangkut makanan," tambahnya.

Dapur tempat produksi MBG milik Marwan seluas 250 meter persegi dengan total keseluruhan lahan 300 meter persegi.

Proses Penyiapan Menu MBG

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved