Berita Tarakan Terkini

Selama Ramadan Volume Sampah di TPA Hake Babu Tarakan Meningkat 10 Ton hingga 15 Ton Per Hari

Ada peningkatan volume sampah Tarakan Kalimantan Utara selama Ramadan 1446 Hijriah mulai 10 hingga 15 ton per hari di TPA Hake Babu.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
TPA HAKE BABU - Aktivitas di lokasi TPA Hake Babu Kelurahan Karang Anyar Pantai berbatasan dengan Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Selama Ramadan 1446 Hijriah, volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Hake Babu Tarakan, Kalimantan Utara meningkat 150 ton per hari. Biasanya sekitar 140 ton per hari. Jadi ada peningkatan 10 ton.

Edhy Pujianto, Kabid Pengolahan Sampah, Pengendalian Bahan dan LP3 Dinas Lingkugan Hidup (DLH) Tarakan mengakui, tiap Ramadan volume sampah meningkat.

"Apalagi mengonsumsi makanan kemasan maka ada tambahan volume bisa sampai 10 hingga 5 ton per hari. Ini belum disurvei secara detail ya. Prediksi kita dari data di TPA Hake Babu," ujar Edhy Pujianto.

Namun volume sampah akan berkurang, ketika  lebaran Hari Raya Idul Fitri. Hal dikarenakan beberapa sampah dihasilkan bisa disimpan menjadi barang lapak.

Baca juga: Volume Sampah di Nunukan Meningkat hingga 40 Ton sejak H-2 Idul Fitri

"Seperti model kaleng minuman, kardus bisa dijual. Beda kemasan plastik. Yang naik  volume sampah ketika Ramadan," ucap Edhy Pujianto.

Edhy Pujianto menegaskan di TPA Hake Babu masih mampu menampung sampah.

"Memastikan landfill area di Hake Babu bisa tampung sampah yang diangkut ke TPA. Kita pastikan armada mengangkut layak jalan operasional," ujarnya.

Begitu juga petugas dipastikan menjalankan tugas di hari kerja termasuk tanggal merah petugas tetap melakukan pelayanan. 

"Jadi dilemburkan. Termasuk antisipasi titik di Sebengkok, Selumit, Kampung Satu, Kampung Enam, Karang Anyar, di transfer depo, itu titik krusial kita pastikan pelayanannya tetap jalan termasuk KSM menjemput sampah ke rumah warga jangan sampai hentikan layanannya," jelasnya.

Baca juga: Volume Sampah Meningkat, DLH Malinau Mau Limbah Plastik Ditukar Emas, Ajak Kerjasama Pegadaian

Hari libur tetap dilaksanakan dengan sistem menggeser jam layanan. Armada pengangkut saat ini 28 dan dua rusak ringan. "Sisanya masih bagus," jelasnya.

Kemudian ia juga menyampaikan berkaitan penggunaan mesin insinerator yang dioperasikan di beberapa instansi kesehatan masih terus berjalan. Meski demikian pengawasan tetap dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tarakan.

Dikatakan Edhy Pujianto, pengawasan ada dilakukan  monitoring  di sistem laporan pengelolaan lingkungan (SIMPEL), kemudian ada juga sistem laporan raja limbah (LP3) dimana pelaku usaha melaporkan  melalui platform digital tersebut. 

Nantinya ada tim memonitoring dan mengevaluasi kinerja  pengelolan LP3 pelaku usaha. Dan kemarin baru selesai sosialisasi menyasar pelaku usaha besar dan mikro. LP3 sendiri harus dikelola dengan baik tidak boleh dibiarkan.

"Untuk fasilitas kesehatan yang menggunakan insinerator, memang sudah memiliki izin, walaupun izin di pemerintah pusat. Kita tetap bisa mengawasi," pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved