Berita Nunukan Terkini
TPA Mamolo Terapkan Sistem Sanitary Landfill, DLH Nunukan Kaltara Target Sampah Aman Selama 7 Tahun
Dalam upaya memperbaiki pengelolaan sampah dan menjaga lingkungan tetap bersih, DLH Nunukan menerapkan sistem sanitary landfill di TPA, Nunukan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dalam upaya memperbaiki pengelolaan sampah dan menjaga lingkungan tetap bersih, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ( Kaltara ), menerapkan sistem sanitary landfill pada Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) di Mamolo, Kecamatan Nunukan Selatan.
Sistem ini diterapkan di lahan seluas 11,5 hektare dan diproyeksikan mampu menampung sampah hingga tujuh tahun ke depan.
Kabid Persampahan DLH Nunukan, Muhammad Irfan, menjelaskan bahwa sanitary landfill adalah metode pengelolaan sampah dengan cara menimbunnya secara sistematis, memadatkan, lalu menutupnya dengan lapisan tanah setiap hari.
"Tujuannya adalah untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan tanah, mengurangi bau, dan mencegah perkembangbiakan hama," kata Irfan kepada TribunKaltara.com, Senin (21/04/2025).
Baca juga: Pasca Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, Volume Sampah di Tarakan Meningkat hingga 15 Ton Per Hari
Menurutnya, setiap hari sekitar 20 ton sampah dari Pulau Nunukan dibuang ke TPA Mamolo yang kini sudah menerapkan metode modern ini.
Penerapan sanitary landfill ini, menurut Irfan, adalah bentuk komitmen Pemerintah (Pemkab) Nunukan dalam menciptakan pengelolaan sampah yang lebih aman dan berkelanjutan.
"Lahan seluas 11,5 hektare itu kita fokuskan untuk zona sanitary landfill. Saat ini sudah berjalan dua tahun dan masih mampu menampung sampah untuk lima tahun ke depan. TPA kita masih aman. Usia TPA itu 7 tahun," ucap Irfan.
Tak hanya mengandalkan teknologi pengelolaan di TPA, DLH Nunukan juga aktif mendorong kesadaran masyarakat untuk mengurangi produksi sampah dari sumbernya, terutama dari rumah tangga.
"Sampah rumah tangga merupakan penyumbang terbesar. Karena itu, kami terus lakukan sosialisasi agar masyarakat mulai memilah sampah sejak dari rumah. Sampah organik bisa diolah jadi pupuk, jadi tidak semua harus dibuang ke TPA, tutur Irfan.
Ia juga menekankan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang selama ini mendominasi tumpukan sampah di TPA.
Baca juga: Selama Ramadan Volume Sampah di TPA Hake Babu Tarakan Meningkat 10 Ton hingga 15 Ton Per Hari
"Kesadaran masyarakat sangat penting. Tanpa partisipasi aktif dari warga, sebaik apa pun sistemnya, tetap akan kewalahan kalau volume sampah terus meningkat," ungkap Irfan.
Penulis: Febrianus Felis
Dinas Lingkungan Hidup
Tempat Pembuangan Akhir
DLH Nunukan
sanitary landfill
pencemaran air
Nunukan
sampah
TPA
Ojol Tewas Terlindas Mobil Brimob Disorot, Polantas Nunukan Ngopi Bareng Ojek Minta tak Terprovokasi |
![]() |
---|
Jelang Natal dan Tahun Baru, SOA Barang ke Krayan Nunukan Kaltara Direncanakan 40 Kali Penerbangan |
![]() |
---|
Rancangan Perda APBD Perubahan 2025 Disetujui, DPRD Nunukan Minta Pemkab Fokus Program Prioritas |
![]() |
---|
Banggar DPRD Nunukan Beri Catatan ke Pemkab PLBN Sebatik Mangkrak, Guru dan Nakes Minim di Pedalaman |
![]() |
---|
3 Desa Baru di Nunukan Kaltara Siap jadi Definitif, Berpeluang Gelar Pilkades Perdana Tahun Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.