Berita Tana Tidung Terkini
BPBD Petakan Wilayah Rawan Bencana Banjir di Tana Tidung Kalimantan Utara, Berikut Lokasinya
Berikut beberapa lokasi rawan bencana banjir ketika hujan di Tana Tidung Kalimantan Utara berdasarkan data dari BPBD Tana Tidung.
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Tidung memetakan sejumlah wilayah rawan bencana, terutama menghadapi musim hujan dan potensi banjir yang mulai meningkat beberapa pekan terakhir di Tana Tidung, Kalimantan Utara.
Kepala BPBD Tana Tidung, Didik Darmadi, mengungkapkan beberapa desa yang rutin terdampak banjir antara lain Seputuk, Belayan Ari, Kujau, Mendopo, Sebawang, Buangbaru, dan yang terbaru Desa Sengkong.
“Sengkong itu kategori Padang Besar, karena di depan Desa Sengkong itu kan ada pendangkalan. Itu bisa memperparah banjir kalau debit air naik,” kata Didik Darmadi kepada TribunKaltara.com, Sabtu (3/5/2025).
Didi Darmada menjelaskan, Desa Seputuk merupakan salah satu titik banjir langganan karena berada di jalur aliran Sungai Seputuk dan Sungai Betayau yang kerap meluap saat hujan deras mengguyur kawasan pegunungan.
Baca juga: Sungai Sesayap Meluap, Sebagian Wilayah di Tana Tidung Kalimantan Utara Terendam Banjir
“Kalau yang rutin itu ada di Desa Seputuk. Kalau curah hujan tinggi di daerah gunung, pasti meluap Sungai Seputuk dan Sungai Betayau,” ucapnya.
Sementara itu di Malinau kerap mengalami banjir, Didik menyebut dampaknya tidak langsung terasa di Tana Tidung karena perbedaan aliran sungai.
“Kecuali di Kapus, itu terdampak sedikit karena daerah perbatasan. Tapi tidak terlalu,” jelasnya. Untuk kawasan Sesayap, ia menyebut relatif aman. Namun demikian, luapan air masih bisa terjadi terutama pada bulan April dan Juni.
“Paling kalau ada luapan air aja. Bulan 4 dan 6 itu pasti gede airnya. Biasa di pinggir yang banyak orang jualan itu airnya naik, tapi pagi aja. Nanti kemungkinan minggu depan ini berubah, jadi malam baru airnya naik,” ujarnya.
BPBD Tana Tidung kini mempersiapkan program edukasi masyarakat yang dijadwalkan pada 14 Mei 2025. Edukasi ini akan difokuskan pada wilayah rawan longsor, terutama di Desa Sedulun dan Limbu Sedulun.
Baca juga: Dikepung Banjir dan Kebakaran, Kepala BPBD Nunukan Kaltara Minta Warga Waspada dan Siaga
“Nanti tanggal 14 kita ada edukasi. Pertama untuk pemberitahuan daerah rawan longsor ada di Sedulun dan Limbu Sedulun, karena secara historis sudah pernah terjadi longsor di dekat gereja itu,” tuturnya.
Ia menambahkan, tahun lalu BPBD Tana Tidung telah melakukan tinjauan lapangan di Limbu Sedulun dan menemukan adanya longsor besar di daerah tersebut.
Meskipun demikian, secara umum Tana Tidung dinilai masih tergolong aman dari bencana besar. Namun, Didik Darmadi menyayangkan banyak warga yang membangun permukiman tanpa mempertimbangkan faktor risiko.
“Rata-rata masyarakat ini bangunannya tidak lihat-lihat. Padahal di belakangnya ada hutan yang fungsinya sebagai penyangga, malah dijadikan kebun. Itu yang menyulitkan kami beri edukasi,” katanya.
Didik Darmadi mengakui, upaya edukasi perlu pendekatan lintas sektor, mengingat banyak masyarakat yang membuka lahan untuk tambahan penghasilan tanpa menyadari potensi bahaya.
“Di satu sisi mereka butuh untuk menambah mata pencaharian, tapi di sisi lain mereka tidak melihat risiko,” ujarnya.

BPBD Tana Tidung
rawan bencana
hujan
banjir
Tana Tidung
Kalimantan Utara
Didik Darmadi
Desa Sengkong
Desa Seputuk
TribunKaltara.com
Galeri Foto Pekan Budaya Daerah di RTH Djoesoef Abdullah Tana Tidung Kaltara |
![]() |
---|
Peserta Pekan Budaya Daerah Tana Tidung Kaltara Ikuti Lomba untuk Lestarikan Tradisi |
![]() |
---|
Pekan Kebudayaan Daerah Tana Tidung Gelar Lomba Olahraga Tradisional, Sediakan Hadiah Rp 200 Juta |
![]() |
---|
Santunan Jasa Raharja di Tana Tidung Kaltara Capai Rp80 Juta hingga Agustus 2025 |
![]() |
---|
Tana Tidung Catat 100 Persen Sinkronisasi Dapodik, Jadi yang Pertama dari 514 Daerah di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.