Berita Tarakan Terkini

1 Pasien Demam Berdarah di Kelurahan Karang Rejo Meninggal Dunia, Dinkes Tarakan Temukan 35 Kasus

Ditemukan ada 35 kasus DBD di Tarakan Kalimantan Utara dan satu pasien diantaranya meninggal dunia/ Dinkes Tarakan imbau masyarakat jaga lingkungan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
PENAMPUNGAN AIR- Penampungan air di rumah warga Tarakan Kalimantan Utara harus diupayakan ditutup untuk menghindari jentik jamuk berkembang agar antisiapsi penyebaran DBD. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN –Data Dinkes Tarakan menujukkan Januari hingga April 2025, ditemukan 35 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)  di Tarakan Kalimantan Utara dan satu pasien meninggal dunia.

Temuan 35 kasus DBD di Tarakan tahun 2025 berdasarkan data yakni, Januari 10 kasus, Februari 12 kasus, Maret 4 kasus, dan April 9 kasus.  Terbanyak kasus DBD di wilayah Kelurahan Karang Rejo ada 7 kasus dan Kelurahan Juata 4 kasus. Untuk kasus pasien DBD meninggal dunia di Kelurahan Karang Rejo.

Dikatakan dr Devi Ika Indriarti, secara data, faktor penyebab terjadinya kasus DBD karena masih banyak masyarakat yang menampung air dalam jumlah besar khususnya air hujan. 

Sehingga lanjutnya perlu dilakukan kegiatan kewaspadaan dini dalam upaya pengendalian DBD dan harus terus dilakukan mengingat angka bebas jentik masih sangat rendah hampir semua wilayah. 

Baca juga: Hingga April 2025 Ada 24 Pasien DBD di Nunukan, 31 Kasus Suspek, Dinkes Imbau Warga Waspadai ini 

“Penyebaran kasus DBD hampir di seluruh wilayah di Tarakan. Kesadaran masyarakat dalam menjaga kondisi lingkungan masih rendah,” paparnya.

Sehingga upaya kewaspadaan dini DBD terus dilakukan dan disosialisasikan ke masyarakat melalui berbagai kegiatan inovasi di masing-masing puskesmas. 

“Gerakan satu rumah satu jumantik dapat segera dilaksanakan di kelurahan masing-masing,” paparnya.

Lebih lanjut kata dr Devi Ika Indriarti, jika dilihat di tahun 2025 kasus peningkatan DBD tidak begitu signifikan atau stagnan.  “Namun tidak juga menurun,” paparnya.

Laporan DBD di bulan Mei 2025 saat ini masih diolah dan dari pihak puskesmas masih proses pengumpulan data.

Kepala Dinkes Tarakan dr Devi 12062025.jpg
KRPALA DINKES TARA- Kepala Dinkes Tarakan, dr Devi Ika Indriarti.

 

Langkah Dinkes Tarakan selama ini jika ditemukan kasus DBD akan melakukan penyelidikan  epidemilogi (PE). Kemudian jika PE positif maka dilakukan fogging. Kemudian walaupun PE tidak positif maka tetap diberikan abate di tempat penampungan air.

 “Kami juga menyarankan menjaga kebersihan lingkungan. Kadang pakaian menumpuk bisa jadi sarang nyamuk,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved