Meski Tidak Ada Kasus Covid-19, Dinkes Tana Tidung Tetap Waspada Dini dan Sediakan Rapid Test

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG-Dinas Kesehatan (Dinkes) Tana Tidung menyatakan hingga minggu ketiga Juni 2025 belum ditemukan adanya kasus Covid-19 di Tana Tidung Kalimantan Utara (Kaltara). Namun tetap sediakan Rapid Test.

“Alhamdulillah sampai minggu ini, di Tana Tidung tidak ditemukan kasus Covid-19,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Tana Tidung, Hanna Juniar kepada TribunKaltara.com, Kamis (20/6/2025).

Meskipun belum ditemukan adanya kasus Covid-19, namun kewaspadaan dini tetap ditingkatkan Dinkes Tana Tidung sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.

Hana Juniar menyebutkan, secara nasional juga sudah terlihat penurunan kasus Covid-19 di minggu ke-20. Bahkan sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah tetap meningkatkan kewaspadaan dini.

Baca juga: Pengunjung Rumah Sakit dan Puskesmas di Tarakan Wajib Pakai Masker, Antisipasi Penularan Covid-19 

“Seluruh Indonesia juga di minggu ke-20 ini sudah terjadi penurunan, tapi kita tetap diminta kewaspadaan dini oleh pemerintah pusat,” imbuhnya.

Sebagai langkah antisipatif, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh puskesmas di lima kecamatan serta RSUD Akhmad Berahim.

“Kita sudah membuat surat edaran untuk puskesmas di seluruh kecamatan dan rumah sakit untuk melakukan kewaspadaan dini terhadap Covid-19,” jelas Hanna Juniar.

Ia menambahkan, Dinkes Tana Tidung juga telah menerima distribusi alat pemeriksaan rapid test dari Dinkes Kaltara sebanyak 100 pieces(buah) yangtelah disebarkan ke fasilitas kesehatan yang ada.

“Alat rapid test itu sudah kami sebar ke lima puskesmas yang ada di Kabupaten Tana Tidung dan RSUD Akhmad Berahim,” katanya.

Baca juga: Covid-19 Mulai Mengancam Pertahanan Kesehatan di Kaltara, Gubernur Serukan Protokol Keamanan

Distribusi alat rapid test disesuaikan dengan jumlah penduduk di masing-masing wilayah.

Adapun pembagiannya yaitu untuk RSUD Akhmad Berahim 25 picis, Puskesmas Tideng Pale 20 picis, Puskesmas Sesayap Hilir 20 picis, Puskesmas kujau 20 picis, Puskesmas Muruk Rian 15 picis.

“Karena tidak banyak yang diberikan oleh provinsi, jadi kami bagikan secara bervariasi. Masing-masing kecamatan menerima antara 15 hingga 25 picis,” rinci Hanna.

Dalam upaya pencegahan, Hanna juga menekankan pentingnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), termasuk penggunaan masker di lingkungan sekolah.

“Kami imbau untuk menerapkan PHBS dan apabila sakit dengan gejala mengarah ke ISPA atau pneumonia untuk menggunakan masker dan selalu mencuci tangan,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak menyepelekan gejala penyakit yang berpotensi menular dan segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Apabila ada penyakit seperti ISPA atau pneumonia, masyarakat diminta segera melakukan laporan ke puskesmas untuk deteksi awal,” tutupnya.

(*)

Penulis : Rismayanti