Berita Malinau Terkini

Mengenal Kuliner Tradisional Unik di Malinau, Jarang Dihidang Karena Penyajiannya yang Tak Biasa

Ada sejumlah kuliner tradisional khas masyarakat Dayak di Malinau, yang jarang sekali ditemukan kecuali pada perayaan atau acara besar kebudayaan.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
MASAKAN KHAS - Sejumlah masakan khas Dayak Kenyah dihidangkan pada acara HUT Desa Tanjung Keranjang. Jenis masakan ini jarang ditemukan, terkhusus pada acara adat atau kegiatan tertentu di Malinau, Kalimantan Utara. 

"Adam Anit namanya. Ini bahannya dari kulit hewan, kalau kami biasanya dari kulit sapi atau payau. Sebelum dimasak, kita biarkan dulu sampai membusuk. Setelah itu baru kita bersihkan, diolah untuk direbus kembali," kata Yusak.

Kemudian, ada juga Bude’ atau Budey. 

Jenis Kuliner ini dikenal karena bahan bakunya yang tak biasa. Diambil dari isi jeroan hewan, biasanya dari hewan jenis primata.

Jenis hewan juga umumnya dari pemakan kuncup daun. Konon, khasiatnya tergantung dari makanan yang dimakan hewan tersebut.

"Kemudian Bude’. Ini dari isi perut hewan. Orang yang olah harus sudah biasa. Selain itu ada Pazang dari kacang yang dibusukkan. Sama, juga Budu’ tapi ini dari ikan," ungkapnya.

Jenis-jenis masakan ini jarang dihidang pada acara kebesaran, karena dikhawatirkan mengganggu tamu karena aroma masakan yang menyengat.

Bagi Yusak Ivung dan tokoh adat lainnya, jenis makanan ini tak ada duanya dibanding jenis Kuliner lain. Meski baunya menyengat, rasa dan teksturnya memberi citarasa unik di lidah.

Meski aromanya tak wajar, metode penyajiannya tetap higienis. Bau menyengat berasal dari reaksi bahan baku saat dimasak.

Lili, ibu sekaligus warga Desa Tanjung Keranjang menyampaikan, jenis masakan ini segmentasi peminatnya rata-rata orang-orang tua.

"Orang-orang tua suka, karena mungkin terbiasa," katanya.

Baca juga: Perdana Kuliner Khas Banjar Warnai Pasar Ramadan Nunukan, Harga Mulai Rp12.000-Rp25.000 per Porsi

Masakan khas ini memang jarang dihidangkan pada acara besar.

Namun rutin disajikan pada pesta panen, ratmya termasuk Hari Ulang Tahun Desa Tanjung Keranjang, Malinau Kota.

Racikan cuisine ini bisa dijumpai pengunjung dalam acara-acara kebudayaan, dan kegiatan adat masyarakat yang masih kental nuansa budayanya.

(*)

Penulis: Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved